Stok Vaksin Covid Pontianak Menipis, Berikut Penjelasan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono

Vaksin tergantung dropping dari pemerintah pusat, karena ada target untuk divaksinkan dan ada masa expired-nya

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono 

"Totalnya mendapatkan sekitar 95 ribu suntikan adalah untuk sekitar 45 ribu orang. Sedangkan untuk vaksinasi pertama sudah mendekati 45 ribu orang. Jadi kalau masih ada vaksin, itu adalah stok untuk vaksin kedua," jelasnya.

Sementara di Kabupaten Kubu Raya, stok vaksin yang tersedia mencapai 150 vial. "Sampai saat ini masih ada 150 vial (vaksin Sinovac) tersisa. Atau masih bisa diberikan kepada 1.500 orang. Karenakan satu vial itu digunakan untuk 10 kali penyuntikan," jelasnya, Jumat 16 April 2021.

Marijan memastikan penyuntikan vaksin masih akan tetap terus dilakukan pihaknya, selama pendistribusian vaksin Sinovac dari pemerintah pusat maupun dari provinsi itu berlanjut.

Marijan mengatakan, pendisitribusian vaksin Sinovac yang dilakukan telah memasuki tahap kedua. Di Kubu Raya, Marijan menyebutkan pihaknya telah memberi suntikan vaksin kepada 10.495 masyarakat penerima prioritas.

"Dari data vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kubu Raya sendiri, dari tahap pertama yang dilakukan kepada tenaga medis, hingga pendistribusian penerima prioritas tahap kedua bagi pelayanan publik, termasuk dari guru. Telah ada 10.495 orang yang diberikan vaksin," terang Marijan.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah, Mukhtar Siagian, mengatakan pihaknya masih memiliki stok sebanyak 130 vial vaksin Covid-19.

Baca juga: Masih Tersedia 130 Vial Vaksin di Kabupaten Mempawah

"Saat ini untuk vial vaksin kita masih ada 130 vial, dalam artian 1 vial untuk 9 orang, jadi dari 130 vial vaksin diperkirakan masih ada untuk 1170 orang," jelasnya.

Dengan stok tersebut, kata Mukhtar, hingga saat ini proses vaksinasi masih berjalan. "Proses vaksinasi kita saat ini sesuai anjuran menteri kesehatan diprioritaskan untuk Lansia, dan proses vaksinasinya masih tetap berjalan," katanya.

Ia mengungkapkan, distribusi vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar untuk di Kabupaten Mempawah tidaklah menentu.

"Untuk vial vaksin yang kita terima juga tidak menentu, tapi kita selalu mengajukan permintaan kepada Diskes Kalbar untuk ketersediaan vaksin," katanya.

Mukhtar mengatakan, distribusi terakhir dilakukan sekitar tiga pekan lalu. "Ya, ada sekitar tiga minggu yang lalu kita menerima vaksin dari Diskes Kalbar, yakni sebanyak 170 vial vaksin," jelasnya lagi.

Sementara untuk distribusi berikutnya, Mukhtar mengatakan pihak kabupaten tidak mengetahuinya karena tergantung dari Diskes Kalbar.

"Kita juga belum tahu kapan vaksin akan datang lagi, karena kita juga tahu ketersediaan vaksin memang sangat terbatas," terangnya.

Akan tetapi, Mukhtar menegaskan dengan keterbatasan vaksin, tidak akan menghentikan proses vaksinasi.

"Tidak ada penghentian proses vaksinasi, masih tetap terlaksana, dan sekarang juga sudah difokuskan untuk Lansia dan guru," tukasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved