Catat Makanan Bergizi Menu Puasa Pada Anak, Hindari Sajian Instan Seperti Sereal dan Frozen Food
Selama menahan makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, anak-anak bisa dehidrasi jika Anda tak cermat dalam mengontrol asupan cairannya pada saat
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Ketika mengajak anak berpuasa, sudah barang tentu Anda harus konsekuen menata menunya agar anak tak lemas karena kekurangan cairan juga nutrisi.
Selama menahan makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, anak-anak bisa dehidrasi jika Anda tak cermat dalam mengontrol asupan cairannya pada saat sahur juga berbuka puasa.
Belum lagi, kecenderungan anak rewel ketika sahur.
Baca juga: 4 Tips Tetap Sehat dan Berenergi Saat Puasa, Berikut Anjuran Ahli Gizi
Baca juga: Khutbah Jumat Singkat Bulan Ramadhan 2021 Materi dan Tema Khutbah Jumat Meraih Keistimewaan Ramadhan
Biasanya hal ini akan berujung pada tuntutan anak yang hanya mau makan lauk pauk kesayangannya saja, yang kebanyakan berupa sajian-sajian instan atau makanan kemasan.
Apakah makanan instan boleh diberikan ke anak ketika sahur? Dan makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi anak ketika berbuka puasa? Berikut ini adalah penjelasan ahli gizi.
Makanan yang sebaiknya dihindari ketika sahur
Berikut ini adalah sajian yang hendaknya tidak diberikan ke anak ketika sahur:
1. Makanan yang terlalu asin
Makanan asin dapat membuat anak jadi cepat haus.
Karena garam menarik cairan, sehingga membuat anak menjadi sering buang air kecil dan efeknya bisa membuat anak jadi cepat haus.
Selain sajian olahan sendiri yang terlalu banyak garam, hindari juga makanan kemasan dalam wadah kaleng. Biasanya, makanan kaleng berkadar garam tinggi.
2. Sereal
Banyak anak lebih memilih mengonsumsi sereal daripada nasi dengan sayur dan lauk pauk.
Padahal untuk bekal puasa, sereal ini bukan asupan yang tepat untuk tubuh.
Menurut dr Etisa Adi Murbawani, M.Si, SpGK, umumnya sereal hanya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan sedikit zat gizi mikro.
Jadi untuk kebutuhan serat, vitamin, dan zat-zat gizi mikro lainnya tidak bisa terpenuhi.
3. Frozen food
Terlalu sering mengonsumsi frozen food juga sebaiknya dihindari.
"Karena makanan instan seperti frozen food kurang bisa memenuhi kebutuhan gizi seseorang, baik dewasa atau anak-anak. Frozen food tinggi kandungan karbohidrat lemaknya, zat pengawet, juga penyedap," ujar Etisa, dikutip dari Kompas.com 16 April 2021.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi anak
Baik sajian sahur atau berbuka, hendaknya adalah sajian yang lengkap kandungan gizinya.
Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, serat dan aneka zat gizi mikro lain.
Berikut ini adalah beberapa jenis asupan yang baik diberikan kepada anak ketika sahur dan berbuka puasa:
Baca juga: Ceramah Ramadhan Hari ke 4, Materi Khutbah Jumat Bulan Ramadhan
Baca juga: Beri Edukasi ke Pengunjung Warkop, Harisson Ingatkan Bahaya OTG
1. Makanan berkuah
Makanan berkuah seperti sup dan sayur bayam hendaknya diberikan kepada anak.
Makanan berkuah bisa menambah cadangan cairan di tubuh anak sehingga menghindarkan anak dari dehidrasi.
2. Olahan sayur dan buah
Olahan sayur sangat penting diberikan untuk anak sebagai sumber serat yang bisa menyehatkan saluran cerna.
Jika anak menolak sayur, Anda bisa menggantinya dengan memberi puding buah, jus buah, atau es buah ketika berbuka puasa.
Puding buah juga kaya serat dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga mencegah adanya gangguan sembelit pada anak.
3. Susu
Susu juga sumber mineral yang bagus untuk anak.
"Tapi sebaiknya berikan susu setelah sholat tarawih dan ketika sahur," ujar Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang ini.
Jangan berikan susu untuk berbuka.
Karena anak akan cepat kenyang dan menolak makan nasi juga sayur dan lauk pauk. (*)