Ruang Isolasi RSUD Sintang Penuh, 90 Persen Lebih Konfirmasi Covid-19 Akibat Melakukan Perjalanan
Saya punya ide, kalau seluruh bus yang masuk ke Sintang, seluruh penumpangnya harus membawa hasil tes swab antigen
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sintang didesak untuk memperketat penerapan prokes Covid-19.
Desakan itu dsampaikan para Tenaga kesehatan (Nakes) yang bernaung di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang
Para Nakes juga mendesak agar dipertimbangkan penerapan wajib swab antigen bagi orang yang hendak masuk Kabupaten Sintang.
“Kami setuju mulai menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. Sebab, 90 persen lebih yang konfirmasi akibat melakukan perjalanan atau menerima kunjungan orang dari luar Sintang. Seharunya warga Sintang yang baru melakukan perjalanan dari luar, memiliki kesadaran untuk melalukan tes antigen sendiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, Selasa 13 April 2021.
Baca juga: Sebulan Terakhir 68 Nakes RSUD Sintang Terpapar Corona, Kapasitas Isolasi Penuh RS Kekurangan SDM
Kasus konfirmasi corona di Kabupaten Sintang tengah melonjak tajam. Hingga Selasa 13 April 2021, jumlah pasien yang dirawat di RSUD Ade M Djoen Sintang didominasi pasien positif Covid-19 dibanding pasien noncovid.
Lonjakan pasien corona menyebabkan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit juga penuh. Kondisi diperparah banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) yang ikut terpapar Covid-19. Total, ada 68 orang Nakes di Sintang yang positif Covid-19.
Linoh menyatakan, berdasarkan hasil penelusuran epidemiologi, 90 persen orang yang terkonfirmasi corona pernah melakukan melakukan perjalanan ke luar kota dan menerima kunjungan orang dari luar Sintang.
Bahkan, Sinto punya saran bila perlu para penumpang bus dari luar kota Sintang diwajibkan menunjukan hasil swab miniman RT antigen.
“Saya punya ide, kalau seluruh bus yang masuk ke Sintang, seluruh penumpangnya harus membawa hasil tes swab antigen. Memang dampaknya pada biaya yang mahal, dan orang beralih ke taksi. Kita tidak tahu, taksinya yang mana. Kita perlu melakukan kontrol keluar masuk orang ke Sintang,” saran Harysinto Linoh.
Sinto mengungkapkan lonjakan kasus konfirmasi corona terjadi pada bulan April minggu pertama, sampai dengan 177 kasus konfirmasi.
Data pasien yang dirawat di Rusunawa per 11 April kemarin, ada 54 orang. Selain itu, Diskes juga memantau sebanyak 118 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kita bangun gedung satu lagipun pasti akan penuh jika prilaku masyarakat tidak berubah dan tidak mau menjalankan protokol kesehatan. Dulu orang yang positif takut dirawat di Rusun, sekarang selalu minta dirawat di rumah sakit dan di Rusun,” kata Harysinto Linoh.
“Jam malam warung kopi dan kafe diperketat. Kalau ada bangku di Warkop yang lebih, langsung saja ambil kursinya. Kita terlalu ringan memberikan sanksi. Tidak pakai masker hanya suruh nyapu dan nyanyi. Itu sanksi ringan. Kami mendukung penegakan disiplin dan penerapan sanksi,” tegas Sinto.
Desakan sama disampaikan Dokter Spesialis Paru RSUD Ade M Djoen Sintang dr Handriyanti SpP. Handriyanti menyatakan, sebanyak apapun kapasitas rumah sakit yang dibuka untuk perawatan pasien corona tidak akan cukup, apabila masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: Viral Pedagang Jualan di Kawasan Isolasi Pasien Covid-19 di Sintang
Para tenaga kesehatan yang merawat pasien corona di rumah sakit mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah tegas terhadap kepatuhan prokes.
Menurut Handriyani, para tenaga kesehatan merekomendasikan agar Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, memperketat orang masuk Sintang, untuk menekan penyebaran virus corona.
Para nakes bahkan merekomendasikan bila perlu orang yang masuk ke Sintang harus menunjukan swab antigen.
“Rekomendasi dari kami, mau dibuka sebanyak apapun kapasitas rumah sakit, tetap akan bertambah pasien, kalau kita tidak mengubah prilaku masyarakat. Perketat orang masuk ke sintang, kalau perlu lakukan persyaratan dengan menunjukan swab antigen baru bisa masuk sintang,” kata Handriyani.
Nakes juga mendorong Satgas bidang penegakan disiplin protokol kesehatan agar tegas membubarkan kegiatan yang bersifat mengumpulkan masa. Handri melihat, masih banyak masyarakat yang tidak mengenakan masker, terutama di pasar.
“Razia masker, banyak masyarkat yang tidak menggunakan masker di pasar, yang pakai masker itu penjualnya hanya satu orang, itu pun nenek-nenek, yang muda ndak pakai. Kemudian, perketat prokes di rumah ibadah, terutama bulan Ramadan. Kegiatan belajar belajar dilakukan secara online,” saran Handriyanti.
Kemudian, Handriyani mendorong agar tokoh masyarakat, agama dan pejabat memberikan contoh yang baik dan benar kepada masyarakat dalam hal penerapan protokol kesehatan. Sebab, Handri melihat, masih ada pejabat yang abai dengan hal itu, bahkan ada yang tidak percaya dengan adanya Covid-19.
“Karena banyak juga pasien yang kita rawat kemarin sebenarnya beberapa orang pejabat, karena sepertinya meremehkan, saya dengar juga mereka ini penganut teori konspirasi, intinya meremehkan tidak percaya covid, sampai kena,mudah mudahan sadar setelah kena,” harapnya.
Aksi Lapangan
Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung mengajak Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, untuk memperbanyak aksi di lapangan dibanding mengeluarkan surat menyurat.
Di saat lonjakan kasus yang terjadi saat ini, menurut Alber dibutuhkan ketegasan terhadap pelanggar protokol kesehatan. “Saat ini kita perlu aksi lebih kuat lagi, surat-menyurat kurangi,” tegasnya.
Alber menilai, pelanggar protokol kesehatan baik perorangan maupun pelaku usaha harus diberikan tindakan tegas.
Bahkan, sanksi tegas berupa penutupan tempat usaha, seperti yang pernah dilakukan pada saat Pj Bupati Sintang, yang langsung menutup tempat usaha karena ditemukan pengunjung ada yang positif corona.
“Bahkan berikan sanksi penutupan sementara tempat usaha jika melanggar. Menurut kami, sudah perlu tindakan keras kepada para pelanggar,” jelas Alber.
Alber menyatakan, Polres Sintang siap menginisiasi agar seluruh tim satgas gelar apel lalu melakukan razia besar-besaran, mengerahkan personel dan armada yang ada. Bila perlu, Alber menyarankan Dinkes langsung membawa alat tes covid.
“Tim Dinas Kesehatan bisa langsung bawa alat untuk tes warga. Kami dari Polres Sintang siap melakukan razia besar-besaran didukung seluruh anggota satgas. Kita lakukan tindakan tegas dan keras. Kendaraan dan fasilitas di Polres siap dikerahkan untuk membantu razia. Razia, langsung lakukan tes. Tempat usaha yang melanggar berikan surat teguran sampai penutupan. Kalau perlu kita gelar apel di tempat yang ramai warga saja. TNI dan Polri selalu siap bergerak,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang, Florensius Kaha menyatakan pihaknya sudah mengedarkan surat formulir ke agen jasa perhubungan darat seperti bus dan taksi dari Sintang-Pontianak dan sebaliknya. Formulir itu berisi informasi identitas calon penumpang untuk memudahkan tim satgas melakukan penelusuran.
"Hari ini sudah kami bagikan. Supaya orang datang ke sintang kita tahu kondisinya, karena kita juga dengan dinas kesehatan ada kartu yang kami buat supaya kami tau di mana asalnya supaya bisa kita corscek kembali," kata Kaha, Selasa 13 April 2021.
Kaha, sepakat untuk memperketat arus mobilisasi orang yang datang ke Sintang melalui jalur darat. Bahkan, dia menyarankan agar setiap penumpang yang baru datang harus terlebih dahulu diperiksa di posko. "Kita kerjasama akan razia, subuh bus datang, mereka harus ada dicek di posko dulu," jelasnya.
Sebenarya, upaya ini dulu sudah pernah dilakukan oleh Satgas, pasca ditetapkan KLB penaganan corona di Kabupaten Sintang, pada tahun 2020. Saat itu pemantauan keluar masuknya orang dan barang di Kabupaten Sintang diperketat. Satgas bahkan membentuk posko di Terminal Sungai Ukoi.
Dulu, setiap sopir bus dibekali dua formulir. Setiap calon penumpang dari Singkawang dan Pontianak akan disuruh mengisi formulir tersebut sebelum keberangkatan.
Formulir tersebut berisi data diri dan kontak penumpang ini dibutuhkan untuk pemantauan Diskes ketika tiba di Sintang. Selain itu, tim gugus tugas juga melakukan penyemprotan terhadap para penumpang yang baru tiba di terminal Sungai Ukoi.