Nakes Sarankan Pemkab Perketat Orang Masuk Sintang, Sudiyanto : Akan Kami Diskusikan
Menurut Sudiyanto, rekomendasi tenaga kesehatan untuk memperketat keluar masuk orang ke sintang, dan bahkan melampirkan hasil swab antigen harus dikaj
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto memastikan akan mendiskusikan perihal sejumlah rekomendasi dari para tenaga kesehatan menyikapi lonjakan kasus konfirmasi positif corona di Kabupaten Sintang.
Menurut Sudiyanto, rekomendasi tenaga kesehatan untuk memperketat keluar masuk orang ke sintang, dan bahkan melampirkan hasil swab antigen harus dikaji bersama.
"Kami akan mendiskusikan lebih lanjut soal tujuh rekomendasi dari tenaga kesehatan, demi langkah kongkrit apa yang akan dilakukan. Soal pembatasan jam malam juga, banyak yang dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan, karena ini masalah ekonomi. Kalau biacara aturan hukum, sih, tidak ada tawar menawar," jelas Sudiyanto, Rabu 14 April 2021.
Baca juga: Dalam Sebulan 68 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Handriyani Sarankan Swab Antigen Masuk Sintang
Sudiyanto menilai, persoalan Covid-19 jangan dianggap remeh oleh masyarakat. Menurutnya, kunci untuk menekan laju peningkatan kasus konfirmasi baru bisa dilakukan dengan mengubah prilaku masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
"Ini tidak bisa dianggap remeh, seberapa banyak pun tempat isolasi disiapkan, sepanjang prilaku masyarakat tidak berubah, juga tetap akan penuh," katanya.
Sudiyanto berfikir, apabila kondisi kepatuhan masyarakat kendor, yang terjadi akan banyak nakes yang tumbang, begitu pula dengan angka kasus kematian semakin meningkat.
"Saya pikir upaya sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, yang peduli dan prihatin dengan situasi ini. Terutama dari tim covid. Upaya itu barang tentu sudah tak terhitung banyaknya. Tapi hasil akhirnya langkah nyatanya tidak membawa dampak untuk kita. Kalau sudah begini, tinggal menunggu seleksi alam," ujar Sudiyanto.
Sudiyanto menganggap, penerapan dan penegakan disiplin protokol kesehatan sudah harus diambil langkah tegas, bukan sekadar berbalas pantun.
"Ndak bisa lagi kita mikir ndak sampai hati. Ndak ada lagi saatnya bikin surat, karena udah beberapa kali kita berikan imbauan. Memang serba sulit, kalau toleransi terus kapan selesai barang ini. Ini berat sih pekerjaannya, tapi kalau tidak, angka covid semakin naik," tegasnya. (*)