Ramadhan 2021

Niat Solat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Artinya dan Tata Cara Salat Taraweh

Lebih lengkapnya, berikut niat Solat Tarawih sendiri dan berjamaah lengkap dengan artinya dan tata cara salat taraweh:

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Ilustrasi solat 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini adalah niat Solat Tarawih sendiri dan berjamaah lengkap dengan artinya dan tata cara salat taraweh.

Perlu diketahui, Solat Tarawih adalah salat sunnah yang dilaksanakan setelah Shalat Isya.

Lebih lengkapnya, berikut niat Solat Tarawih sendiri dan berjamaah lengkap dengan artinya dan tata cara salat taraweh:

1. Niat salat Tarawih berjamaah sebagai makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

BACAAN Bilal Tarawih Lengkap Panduan Bilal Tarawih dan Niat Witir 3 Rakaat

2. Niat Salat Tarawih berjamaah sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Salat Tarawih Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi adaa'an ta’ala

Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Jumlah Rakaat Solat Tarawih

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, pada prinsipnya tidak ada batasan jumlah rakaat solat tarawih.

Seperti yang disampaikan dalam hadits, Rasulullah SAW melaksanakn Salat Tarawih dua rakaat, dua rakaat.

Oleh karena itu Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar tidak mempermasalah jika ada yang solat tarawih 23 rakaat beserta witir, atau 11 rakaat termasuk witir. 

Atau bahkan yang melaksanakan lebih dari itu.

Lalu berapa jumlah rakaat yang sering dilakukan Rasulullah SAW?

Niat Sholat Witir Satu Rakaat, Niat Sholat Witir Dua Rakaat dan Niat Sholat Witir Tiga Rakaat

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, Rasulullah SAW, terekam dalam berbagai hadits, seringkali mempraktekkan solat malamnya dengan 11 rakaat.

Ada yang 11 rakaat termasuk witir satu rakaat.

Teknisnya dua, dua, dua, dua, dua kemudian plus satu witir

Hadits terkait itu paling populer di Abu Dawud: 1336, kemudian Al Muwattha nomor hadits 258.

Rasulullah SAW juga pernah mencontohkan 11 rakaat dengan 3 witir.

Cara pelaksanaannya dengan 4 rakaat salam + 4 rakaat salam + 3 solat witir.

Atau bisa juga dengan 2,2,2,2, 2+3.

Bahkan Rasulullah SAW pernah melaksanakan 11 rakaat, dimana lima di antaranya solat witir.

Terkait jumlah 20 rakaat, itu dilaksanakan di masa Umar bin Khattab.

Pada zaman Umar bin Khattab menjadi khalifah, terlihat orang mengambil kesimpulan beda-beda.

Saat itu ada sahabat yang melaksanakan tarawih secara berjamaah.

Namun pada sisi lain masjid ada juga yang melaksanakannya sendiri-sendiri.

"Jadi nggak beraturan. Ada yang berjamaah di pojok kanan, pojok kiri. Di belakang sendirian masing-masing. Umar tidak nyaman melihat itu. Kemudian Umar berinisiatif berijtihad. Dikembalikan pada ketentuan yang pertama, yang tiga hari nabi di masjid itu.

Masya Allah dihimpun jadi satu semua mesti di masjid berjamaah, yang sanggup di masjid.

Ditunjukkan Ubay bin Kaab untuk mengimami. Disitulah mulai pertama kali kembali orang orang ke masjid. Yang jadi imam ubay bin kaab.

Ubay, karena beliau sangat disukai bacaannya oleh nabi, tahu sifat solat nabi, diimami 11 rakaat dan persis sifat solat nabi.

Dimana satu rakaat tarawihnya Nabi SAW minimal membaca 5 juz 4 halaman AlQuran.

Besoknya, jumlah jamaah mulai menurun karena nggak kuat berdiri.

Niat Puasa Ramadhan Satu Bulan Penuh

Akhirnya diliat oleh Umar kenapa begini. Ternyata nggak kaut berdiri terlalu lama berdirinya.

Umar melihat lagi bagaimana caranya supaya mereka tetap berjamaah ke masjid.

Suratnya tetap sama jumlahnya. Misal 30 juz juga gapi kuat berdiri.

Maka umar mendalami hadits yang di Muslim nomor hadits 749.

Yang saat nabi menyampaikan solatul laily matsna matsna. Solat malam minimal dua-dua. Tidak ada batas tapi kalau fajar mau datang segera witir satu rakaat," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Maka Umar menempuh cara, misal kalau 5 juz 4 halaman, dibaca dalam satu rakaat, orang kecapean berdiri, maka dibagi dua menjadi dua rakaat.

Dari situlah kemudian jumlah rakaat ditambah menjadi 20, tapi bacaannya tetap sama.

"Itu ijtihadnya Umar bin Khattab," kata UAH.

Jadilah kemudian dari situ 20 rakaat plus witir kadang 1 kadang 3.

Sampai sekarang itu diabadikan di Makkah dengan 23 rakaat.

"Karena khalifah yang minta, semua sahabat ikut. Tapi tidak menafikan yang 11 itu karena nanti ada yang kembali juga ke 11," jelasnya.

Karena itu, kalau ada orang yang menunaikan 20 rakaat, sebetulnya misi pertamanya bukan untuk memperbanyak jumlah rakaat.

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan dan Doa Sahur, Kapan Waktu Membaca Niat Puasa Ramadan?

Awalnya supaya kuat berdiri dengan jumlah bacaan yang sama dengan yang dibaca Nabi SAW.

"Jadi kalau nabi baca 30 juz, misalnya, 20 rakaatpun 30 juz juga. Cuma supaya berdiri nggak kelamaan dibagi dua.
Yang di madinah, lama juga berdirinya. Imam Malik mengusulkan tambah lagi 36. Masya Allah ada yang kurang juga, 40," jelas UAH.

Jadi inilah asalnya di zaman umar mengapa 11 bisa menjadi 20 dan seterusnya. 

Sementara di Madinah sekarang 36.

"Kita mempertahankan yang 11 karena itu bagian dari sifat solat Nabi. Jadi jumlah rakaat tidak ada persoalan di sini," jelasnya.

"Yang 11, yang 20, yang 36 bahkan 40 silakan. Tapi poin utamanya, tunaikan dengan tarawih. Jadi aneh kalau yang 11 rakaat selesainya jam setengah sembilan, yang 20 rakaat jam 8 sudah selesai. Itu aneh namanya," ungkap UAH.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved