Syarif: Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban lazim dimaknai sebagai ucapan selamat datang yang disertai dengan kelapangan dada yang bermakna bahwa orang yang menyambut kedatangan sangat

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Rektor IAIN Pontianak Dr Syarif, S.Ag., MA. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr Syarif, S.Ag, MA menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriah, tahun 2021 Masehi kepada umat Islam Kalimantan Barat, Senin 12 April 2021.

Berbagai ucapan dibuat oleh orang sebagai bentuk suka cita dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Namun demikian kata dia, mestinya juga dipahami dan disertai dengan makna yang tersirat dari ucapan tersebut. Berikut penuturannya:

Marhaban lazim dimaknai sebagai ucapan selamat datang yang disertai dengan kelapangan dada yang bermakna bahwa orang yang menyambut kedatangan sangat bahagia karena yang datang itu seseorang atau sesuatu yang sangat penting atau sangat bermakna.

Jika dirangkai dengan kata Ramadhan, artinya ucapan selamat datang kepada bulan ramadhan yang diucapkan oleh kaum muslimin tentunya, dengan kebahagiaan yang sangat, oleh karena ramadhan memiliki makna yang sangat penting.

Rasulullah Saw menyambut datangnya ramadhan dengan berpuasa di bulan sya’ban yang intensitasnya melebihi puasa di bulan-bulan lainnya. Tentunya kebiasaan Rasulullah ini banyak diikuti oleh kaum muslimin di seluruh dunia.

Dalam perjalanan waktu dimana ajaran Islam diperkenalkan kepada masyarakat di berbagai tempat di seluruh dunia, kemudian ekspresi ber-marhaban ramadhan ini diwujudkan dalam banyak bentuk. Ada yang diekspresikan dengan bersedekah yaitu mengantar makanan ke tetangga, ada yang nyekar ke makam orang tua atau leluhur, dan sebaginya.

Intinya kaum muslimin di seluruh dunia bergenbira dengan tibanya waktu memasuki bulan ramadhan. Ini tak terlepas dengan penuturan Rasulullah Saw bahwa bulan ramadhan adalah bulan umatnya.

"Rajaba syahrullaah wa sya’bana syahrii wa ramadhana syahru ummatii — rajab bulan Allah, sya’ban bulanku, dan ramadhan bulan umatku” (hadis).

Baca juga: Hari Ini Malam 1 Ramadhan 2021, Ini Doa Memasuki Bulan Ramadan dan Artinya serta Cara Solat Tarawih

Ramadhan sebagai bulan umat Nabi Muhammad ialah bahwa ramadhan dibedakan dari waktu atau bulan umat lain berpuasa. Seperti puasa kaum nabi Daud sehari puasa sehari tidak, dulu bagi nabi Daud dan kaumnya wajib berpuasa seperti itu.

Juga untuk kaum Nabi Isa AS puasanya Senin-Kamis. Dulu nabi Isa dan kaumnya wajib puasa di waktu demikian. Disebutlah puasa selain di bulan ramadhan sebagai puasanya kaum terdahulu.

Implementasi yang sangat dituntut dari ber-marhaban ramadhan ini tentu kita harus melapangkan dada dengan penuh keikhlasan dan berniat untuk melaksanakan kewajiban kita berpuasa di bulan ramadhan.

Ada bebearpa hal yang harus menjadi konsen kita dalam rangka menyambut Ramadhan. Pertama, mempersiapkan diri secara fisik berupa menjaga kesehatan dan mental yang sehat. Kedua, mempersiapkan diri baik secara fisik maupun non fisik.

Fisik yang dimaksud ialah persiapan meteri sebagai bekal berjuang di jalan Allah. Tentu sebagai persiapan untuk kebutuhan berpuasa dan amal-amal penunjang seperti infaq dan sedekah.

Adapun yang dimaksud non fisik ialah seperti mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup tentang puasa. Karena sesungguhnya puasa itu bukan sekedar tidak makan, tidak minum, dan tidak bersenggama suami-istri.

Hal ini yang sangat penting ialah karena jika hanya tahu tidak makan dan tidak minum maka peringatan Rasulullah Saw “hanya dapat lapar dan haus” bisa jadi kenyataan pada kita.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved