Ramadan 2021
Apa Itu Arwah Jamak, Padusan, Mohibadaa, Meugan, Dandangan dan Malamang Tradisi Unik Sambut Ramadhan
Padusan biasanyanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki sumber mata air alami atau umbul seperti dilakukan oleh masyarakat Klaten dan Boyolali...
Malamang dilakukan sepekan hingga sehari menjelang masuknya hari-hari besar atau bulan suci Ramadhan.
"Kami sudah memulai membuat lemang pada hari ini, sengaja lebih cepat agar habis dimakan dan tidak terbuang," kata Meli.
Ia menyebutkan lemang yang dimasak hari ini ada beberapa rasa.
"Lemang yang dibuat ada tiga rasa, yaitu rasa pisang, ketan, dan lemang galamai yang terbuat dari tepung beras," ujarnya.
6. Arwah Jamak di Demak
Arwah jamak adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Demak yang ada sejak masa Sunan Kalijaga.
Tradisi tersebut adalah pembacaan doa untuk orang tua atau pun sanak saudara serta leluhur yang sudah meninggal.
Doa akan dibacakan bersama-sama menjelang datangnya bulan Ramadhan maupun sepuluh hari terakhir pada malam ganjil puasa Ramadhan.
Warga yang ingin arwah leluhurnya didoakan secara berjamaah biasanya memberikan sedekah uang untuk tiap satu nama arwah.
Uang yang terkumpul digunakan untuk menyantuni anak yatim piatu.
Baca juga: Niat Mandi Puasa Ramadhan yang Benar dan Panduan Mandi Junub Bagi Laki-laki dan Perempuan
7. Meugang di Aceh
Jelang Ramadhan, masyarakat di Aceh akan ramai-ramai membeli daging sapi, lalu memasaknya, dan kemudian menyantapnya bersama-sama keluarga.
Tak jarang turut diundang pula tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan.
Tradisi unik ini bernama meugang. Tokoh masyarakat Aceh, Ali Hasjmy mengatakan, tradisi ini dimulia sejak Kerajaan Aceh Darussalam.
Ia mengatakan di hari jelang Ramadhan, raja memerintahkan kepada Balai Fakir, badan yang menangani fakir miskin dan duafa, untuk membagikan daging, pakaian, dan beras kepada masyarakat tersebut.
Sementara itu Iskandar dalam Perayaan Mameugang dalam Perspektif Hukum Islam, menyampaikan bahwa perayaan meugang dilaksanakan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai wujud syukur raja serta untuk menyambut Ramadhan.
Kala itu, raja memerintahkan untuk memotong lembu atau kerbau. Daging-dagingnya kemudian dibagikan kepada rakyat. (*)
Update informasi seputar puasa di Ramadhan 1442H/2021.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Desy Kristi Yanti, Rosyid A Azhar, Ari Widodo, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Slamet Priyatin | Editor : Anggara Wikan PrasetyaWahyu Adityo Prodjo, Reni Susanti, Aprillia Ika, Reza Kurnia Darmawan