Apa Itu Minggu Palma? Ibadah Sakral dan Ledakan Bom di Depan Gereja Katolik Katedral Makassar
Kejadian terjadi beberapa saat setelah jemaat mengikuti Misa Minggu Palma. Sedangkan di Lapangan Karebosi Makssar juga sedang ramai aktivitas jogging.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Marlen Sitinjak
Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.
Dalam liturgi Minggu Palem, umat dibagikan daun palem dan ruang gereja dipenuhi ornamen palem.

Baca juga: KONDISI Terupdate Lokasi Ledakan Bom di Depan Katedral Makassar dan Kesaksian Warga
Simbol Palem dalam Minggu Palma
Daun palem adalah simbol dari kemenangan. Daun palem ini membawa arti ke arah simbol Kristen.
Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian.
Martir sering digambarkan dengan daun palem di antara tempat atau tambahan untuk instrumen dari kesyahidan.
Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.
Lebih jelas lagi, hal itu diasosiasikan dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem, ( Yohanes 12:12-13).
Daun palem memiliki warna hijau, hijau adalah warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi.
Oleh karena itu simbol kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian, menjadi sebuah campuran dari kuning dan biru itu juga melambangkan amal dan registrasi dari pekerjaan jiwa yang baik.
Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi.
Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem.
Ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan topik Bom di Gereja Makassar