Syarif Bando: Rakornas Perpustakaan 2021 Kuatkan Peran Perpustakaan dalam Transfer Pengetahuan

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menyatakan, Rakornas bertujuan menguatkan peran perpustakaan dalam transfer pengetahuan

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Stefanus Akim
IST/Perpusnas RI
KEPALA Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, memberikan keterangan pers terkait Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021, Senin 22 Maret 2021. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro yang mewakili Mendagri Tito Karnavian. 

Namun kendalanya adalah keterbatasan sarana dan prasarana perpustakaan, ketersediaan koleksi buku yang memadai dan sesuai kebutuhan masyarakat, keterbatasan SDM pengelola perpustakaan, keterbatasan pemahaman tentang penyelenggaraan urusan perpustakaan serta keterbatasan dukungan anggaran.

“Padahal, Indonesia memiliki 164.000 jumlah perpustakaan, dan menjadi negara kedua dengan jumlah infrastruktur perpustakaan terbanyak setelah India yang berjumlah 323.605 perpustakaan,” urai dia.

Pada 2019 banyak kepala daerah belum menganggap penting keberadaan perpustakaan. 33 kabupaten/kota yang sudah membentuk kelembagaan perpustakaan setingkat dinas. 23 kabupaten/kota belum memiliki perpustakaan. 458 kabupaten/kota menggabungkan perpustakaan dengan lembaga lainnya.

Maka dari itu kepala daerah (pemda) berperan atas kesadaran pentingnya perpustakaan. Pemerintah perlu mendorong agar budaya literasi tidak bisa ditawar, untuk menjawab tantangan peningkatan sumber daya manusia. Dukungan penuh dari APBD dan peningkatan kualitas SDM sangat mutlak.

KEPALA Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando memberikan konferensi pers Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 yang bertema: “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” di Lantai 24 Gedung Perpusnas RI Jakarta, Kami 18 Maret 2021.
KEPALA Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando memberikan konferensi pers Rakornas Bidang Perpustakaan 2021 yang bertema: “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” di Lantai 24 Gedung Perpusnas RI Jakarta, Kami 18 Maret 2021. (IST/Perpusnas RI)

“Perpustakaan daerah harus membangun kerja sama dengan berbagai lembaga dengan mengusung program inovatif untuk turut mengatasi permasalahan seperti minimnya anggaran, kurangnya sumber daya manusia, meningkatnya kebutuhan informasi pemustaka serta perbaikan standarisasi penyediaan dan pengelolaan data yang terintegrasi baik pada tingkat pusat maupun daerah,” ungkap Suhajar.

Pemda perlu mendorong konsep perpustakaan yang lebih inklusif, sebagaimana perpustakaan modern pada umumnya. Serta mengintegrasikan seluruh layanan perpustakaan daerah baik secara offline maupun online sehingga memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan bahan bacaan.

Sementara sesi kebijakan Rakornas diisi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Selain itu, ada juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Bupati Magetan Suprawoto. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved