Ramadhan 2021
Tips Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan ! Yuk, Lakukan 5 Cara Menjaga Kesehatan saat Bulan Ramadan
tidak lama lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi sekitar pertengahan April mendatang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tribunners, tidak lama lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi sekitar pertengahan April mendatang.
Tentunya, menjaga kesehatan tubuh saat Ramadhan sangat penting, terutama ketika pandemi Covid-19.
Agar aktivitas harian tak terganggu saat puasa, sangat penting menjaga energi dan kesehatan tubuh.
Umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa jika memenuhi syarat dan rukun puasa, serta tak ada halangan.
Baca juga: Ramadhan 2021: Jadwal Imsakiyah Ramadan 2021 Wilayah Jakarta, Surabaya, Makassar, Bali dan Pontianak
Baca juga: Doa Menyambut Ramadhan 2021 / Ramadan 1442 Hijriyah : Sampaikanlah (umur) Kami kepada Bulan Ramadhan
Mereka harus menahan lapar dan haus dari subuh hingga magrib selama sebulan penuh.
Berikut lima tips menjaga kesehatan di bulan Ramadhan :
1. Tetap penuhi cairan tubuh
Minum udara dalam jumlah yang cukup saat malam hari sangat penting selama Ramadhan, apalagi saat kita berpuasa di tengah cuaca yang panas.
Fisioterapis Yasmin Badiani menyarankan kita agar minum air putih minimal delapan gelas air di antara waktu berbuka puasa dan sahur.
"Kalimat minuman berkafein karena bersifat diuretik dan meningkatkan Kehilangan air melalui urin," tambah Badiani.
Selain itu, minuman bersoda juga bukan sumber hidrasi yang baik karena tidak dapat mendukung proses pencernaan.
Kita juga bisa menambahkan elektrolit ke dalam udara karena dapat membantu mengisi kembali vitamin tubuh.
Ilustrasi Gorengan (MielPhotos2008)
2. Hindari gorengan
Mengonsumsi gorengan setelah seharian penuh berpuasa memang sangat nikmat.
Namun, mengonsumsi makanan yang tidak bergizi dapat menyebabkan kembung dan demam pada hari berikutnya.
Saat berpuasa, umumnya kita hanya memiliki waktu yang singkat untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan protein.
Jadi, Badiani menyarankan agar kita mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi lebih tinggi saat sahur dan berbuka.
"Makanan yang digoreng adalah salah satu alasan utama mengapa orang merasa lamban dan kembung setelah berpuasa." "Sebab, perut sangat sensitif terhadap makanan yang mengandung minyak," ucapnya.
Ilustrasi jogging (DragonImages)
3. Lakukan olahraga ringan
Melakukan olahraga berat saat berpuasa memang tidak diminta.
Tapi, tak ada salahya kita ringan berolahraga demi menjaga kesehatan tubuh.
"Sangat penting untuk mengingat tubuh Anda tidak akan memiliki jumlah energi yang sama dengan yang Anda miliki pada hari normal." Begitu kata Ayazullah Safi, asisten dosen dan penelitidi departemen olahraga di Birmingham City University.
Menurut dia, kita harus mencoba mempertahankan gaya hidup aktif jika memungkinkan dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan, peregangan seluruh tubuh, yoga atau meditasi.
Olahraga ringan sangat dianjurkan karena dapat membantu menjaga fungsi tubuh dan sirkulasi darah.
Safi juga menyarankan agar kita menghindari latihan berat seperti lari cepat dan angkat beban.
Intensitas intensitas tinggi saat puasa dapat menyebabkan tekanan darah rendah, pusing, dan bahkan menyebabkan cedera.
Oleh karena itu, kita harus bijak memilih jenis olahraga apa yang akan kita lakukan selama bulan ramadhan ini.
Ilustrasi garam (shutterstock)
4. Perhatikan asupan garam
Menurut Safi, mengonsumsi terlalu banyak garam saat malam hari dapat merugikan yang merugikan pada hari berikutnya.
Asupan garam yang tinggi cenderung meningkatkan rasa, yang tentunya akan mengganggu puasa.
Bagi yang menjalani ibadah puasa, harus memastikan asupan garam.
Perhatikan jenis garam apa yang dikonsumsi, apakah dalam bentuk garam meja yang ditaburkan pada makanan, atau sebagai bahan yang terkuat ke dalam hidangan yang dimasak.
5. Lakukan kebiasaan sehat
Menahan diri dari mengonsumsi makanan atau minuman apa pun saat berpuasa bisa menjadi kesempatan bagus untuk berlatih menahan diri dan menjalankan kebiasaan sehat.
“Ramadhan is not only about puasa curhedition, about well, rising diri Anda,” kata Badiani.
Rokok dan shisha tentu sangat buruk bagi kesehatan karena memiliki efek merusak pada tubuh, baik secara fisik maupun mental.
Menurut Badiani, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melatih diri untuk gaya merokok.
Bagi ibu hamil atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, Badiani mulai bekerja untuk dokter sebelum berpuasa.
Umat Islam yang menjalankan ibadah puasa biasanya mulai puasa ketika mereka berusia remaja.
Mereka yang telah berusia senja, menderita penyakit mental, dan wanita yang sedang hamil atau menyusui dibebaskan dari kewajiban berpuasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh saat Berpuasa
(*)