Apa Itu Ekuinoks Maret yang Terjadi Hari Ini Sabtu 20 Maret 2021 Bikin Cuaca Pontianak Lebih Panas

Khusus Pontianak yang merupakan daerah garis Khatulistiwa, pada siang hari ini, Matahari berada tepat di atas kepala.

Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Tugu Khatulistiwa 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Fenomena Astronomi Ekuinoks Maret terjadi hari ini, Sabtu 20 Maret 2021.

Khusus Pontianak yang merupakan daerah garis Khatulistiwa, pada siang hari ini, Matahari berada tepat di atas kepala.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, Ekuinoks Maret merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dari langit belahan Selatan ke langit belahan Utara.

Selain Matahari berada tepat di atas kepala, saat Ekuinoks Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam nyarih di arah Barat.

Hari tanpa bayangan seringkali dikaitkan dengan ekuinoks karena saat ekuinoks, ada beberapa wilayah Indonesia yang mengalami hari tanpa bayangan.

Namun, ternyata tanpa ekuinoks pun, fenomena hari tanpa bayangan tetap bisa terjadi.

Baca juga: Curi Mesin Router Kayu Untuk Beli Sabu, Wanita di Pontianak Ditangkap Polisi

"Hari tanpa bayangan Matahari berbeda dengan ekuinoks," ujar astronom amatir, Marufin Sudibyo, kepada Kompas.com.

Marufin menjelaskan bahwa ekuinoks merupakan aspek khusus dari hari tanpa bayangan Matahari, yang hanya terjadi pada titik-titik yang berada garis khatulistiwa.

Ekuinoks secara sederhana adalah satu masa di mana secara teoritis, panjang siang hari (yakni durasi di antara terbit hingga terbenamnya Matahari di tanggal tersebut) akan tepat sama di seluruh penjuru Bumi, yakni 12 jam.

Saat ekuinoks terjadi, maka Matahari akan terbit tepat di titik Timur sejati (azimuth 90º) dan terbenam tepat di titik Barat sejati (azimuth 270º) pada setiap tempat di manapun di permukaan Bumi.

"Pada saat ekuinoks, hanya titik-titik yang tepat berada di garis khatulistiwa saja yang akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan Matahari," kata Marufin yang juga aktif di Jogja Astro Club dan International Crescent Observationts Project (ICOP).

"Di luar dari peristiwa ekuinoks, hari tanpa bayangan Matahari akan tetap terjadi, namun mengambil lokasi yang berbeda-beda asal tetap berada di dalam kawasan tropis yang dibatasi Garis Balik Utara di sisi utara dan garis Balik Selatan di sisi selatan," imbuh Marufin.

Pada saat hari tanpa bayangan Matahari terjadi tidak pada momen ekuinoks, maka panjang siang pada titik-titik di manapun di permukaan Bumi tidak akan setara 12 jam, sehingga terbitnya Matahari tidak akan tepat di titik Timur sejati.

Demikian halnya dengan terbenamnya Matahari, tidak akan tepat berada di titik Barat sejati.

Sementara itu, faktor utama terjadinya hari tanpa bayangan itu sendiri adalah gerak semu tahunan Matahari yang demikian rupa sehingga deklinasi Matahari akan tepat sama dan senilai dengan garis lintang suatu tempat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved