Anton Medan dan Johny Indo Kini Telah Tiada! Berikut Rekam Jejak 2 Preman Tobat yang Nyaris Sama
Semasa hidup Anton Medan kerap bersama mantan preman fenomenal di Indonesia, Johny Indo, mengunjungi para nara pidana (napi) di sejumlah tempat Tanah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mubalig Ramdhan Effendi atau Anton Medan nama populernya, meninggal dunia, Senin 15 Maret 2021 setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Stroke dan diabetes menjadi penyebab pria bernama asli Tan Hok Liang itu tutup usia menjaleng usianya ke-64.
Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut) pada, Oktober 1957 silam.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembing Putra saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin 15 Maret 2021 sore.
"Meninggal dunia karena stroke dan diabetes," ujarnya lewat pesan singkat.
Selain dikenal sebagai penceramah, Anton pernah menjadi Ketua Umum PITI.
Sebelum insyaf dan menjadi mualaf, Anton dikenal sebagai pribadi yang lekat dengan dunia kejahatan.
Pria kelahiran ini pernah menjadi perampok dan bandar judi.
Baca juga: Ahok Kenang Sosok Anton Medan, Ungkap Momen Berkesan dan Pertemuan Terakhir dengan Almarhum
Anton sendiri telah masuk Islam pada 1992 dan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.
Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat.
Dalam sejumlah kesempatan, semasa hidup Anton Medan kerap bersama mantan preman fenomenal di Indonesia, Johny Indo, mengunjungi para nara pidana (napi) di sejumlah tempat Tanah Air.
Johny Indo yang bernama lengkap Johanes Hubertus Eijkenboom meninggal dunia 26 Januari 2020 silan di usia 71 tahun.
Ada kesamaan tentang dua mantan preman paling ditakuti pada masanya tersebut. Berikut informasinya untuk Anda yang membutuhkan.
Anton Medan

Semasa hidupnya, Anton Medan dikenal sebagai preman yang kemudian bertobat hingga menjadi mualaf pada tahun 1992.