UPDATE Korban Meninggal Anak 4 dan 7 Tahun Dalam Tragedi Kecelakaan Bus di Dakian Cae Sumedang Jabar
Ahmad mengatakan, jalur tersebut medan jalan terjal dan turunan curam. Selain itu jalur tersebut juga memiliki banyak tikungan tajam.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SUMEDANG - Kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana di tanjakan adau dakian Cae, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), menambah deretan peristiwa pilu dalam transportasi Indonesia.
Tragedi ini menewaskan sebanyak 29 korban yang merupakan penumpang bus nahas tersebut, di antaranya ada anak usia empat tahun dan tujuh tahun.
"Korban meninggal dalam perawatan di RSUD Sumedang berjenis kelamin perempuan dua orang. Sehingga total korban meninggal menjadi 29 orang dan korban luka-luka menjadi 37 orang," ujar Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana saat ditemui di Tanjakan Cae, Kamis 11 Maret 2021.
Dedi menuturkan, petugas Inafis Polres Sumedang, RSUD Sumedang, bersama keluarga korban telah berhasil mengidentifikasi 65 korban dalam rombongan peziarah dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang tersebut.
Baca juga: Bus Sri Padma Alami Kecelakaan di Tanjakan Cae, Puluhan Penumpang Meninggal Dunia
Sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menduga sopir bus tersebut belum terlalu paham medan yang dilalui.
"Artinya bukan bus reguler. Saya yakin tidak paham juga jalur ini," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis 11 Maret 2021.
Ahmad mengatakan, jalur tersebut medan jalan terjal dan turunan curam. Selain itu jalur tersebut juga memiliki banyak tikungan tajam.
Ia mengatakan jalur yang dilewati bus itu sebetulnya tidak diperuntukan untuk bus pariwisata berkapasitas 60 orang.
Pihaknya sudah membatasi kendaraan besar sejak dulu agar kendaraan seperti bus pariwisata seperti itu tidak melintasi jalur tersebut.
Baca juga: Terjepit Jok Bus, Mimin Merangkak Cari Anaknya: Kesaksian Korban Kecelakaan Maut di Sumedang Jabar
"Jadi jalur ini hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil biasa ya," kata Ahmad.
"Sekali lagi (penyebab) secara menyeluruh, kita akan lihat dari hasil analisis mendalam," ucapnya.
Berikut daftar nama korban meninggal yang telah teridentifikasi:
1. Jejen Juraejin (41), laki-laki, guru
2. Syarif Munawar (40), laki-laki, guru
3. Aridha Qurotta Aini (7), perempuan