Daftar Nama Korban Laka Maut Bus Rombongan SMP Al Muawanah di Tanjakan Cae Sumedang 27 Meninggal
Hingga Kamis 11 Maret 2021, sebanyak 27 penumpang dilaporkan tewas akibat kecekalaan tersebut.
Satu di antara warga Kecamatan Wado yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang, Waslim (59) mengatakan, sopir bus diduga tewas. "Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar Waslim.
Waslim menuturkan, saat evakuasi banyak korban yang dalam posisi terjepit. Waslim bersama warga lainnya berhasil mengevakuasi 20 korban.
"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.
Medan Jalan
Waslim menyebutkan, kondisi jalan tempat Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang memang terkenal ekstrem.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim seperti dikutip TribunJabar.id dari Kompas.
Keluarga Korban Berjejer
Kecelakaan maut di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban. Keluarga korban bahkan berjejer di pekarangan rumah mereka.
Dengan penuh cemas, mereka menunggu kabar pasti mengenai peristiwa nahas tersebut.
Bahkan ada dari mereka yang histeris hingga pingsan. Sementara korban luka ringan dan jenazah mulai dipulangkan ke Cisalak, Subang.
"Saya dapat kabar dari korban selamat telepon, bus yang dia tumpangi kecelakaan di Wado," ujar Wahyu, orangtua salah satu penumpang bus saat ditemui Kamis (11/3/2021) dini hari.
Ikin, yang juga orangtua korban kecelakaan lainnya, tampak histeris. Ia menangis sejadi-jadinya, lantaran mendengar buah hatinya turut menjadi korban kecelakaan. Menurut penuturan warga, Ikin bahkan sempat pingsan.
Kepala Desa Paku Haji Asep Komara membenarkan bahwa korban kecelakaan di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado, Sumedang merupakan warganya.
Hanya saja, ia tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan sekolah itu. "Iya betul itu warga sini, Desa Paku Haji, kebetulan sekolah itu berdomisili di sini," kata dia.