KABAR Terbaru Demokrat - Ungkap Alasan Digelarnya KLB Sibolangit hingga Ibas Angkat Bicara

Satu di antara inisiator KLB Deli Serdang, Darmizal, mengungkapkan latar belakang pelaksanaan kongres tersebut.

IST
Partai Demokrat 

Atas peristiwa itu dia mengaku merasa menyesal karena sudah dikelabui.

"Saya hanya mendapatkan uang 5 juta dari hasil KLB, kami memberontak karena tidak sesuai harapan," kata dia.

Mendengar ada kekecewaan, kata Gerald dirinya dipanggil oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

“Tiba-tiba (saya) dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazarudin," ungkapnya.

Lebih jauh, Gerald mengatakan, Nazaruddin kembali melakukan hal serupa kepada kader dari daerah lain yang juga merasa kecewa atas perjanjian tersebut.

Satu di antaranya kata dia, ada dari peserta di Papua juga Sulawesi Utara.

"Mereka (para kader) melakukan lagi pemberontakan tiba-tiba diamankan oleh pak Nazaruddin begitu juga daerah lain terakhir Sulawesi Utara, termasuk saya," tuturnya.

Diakhir, eks Wakil Ketua DPC Kotamobagu ini mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada AHY, serta Ketua DPD Sulawesi Utara Moor Bastian, dan Ketua DPC Kotamobagu Ir. Ishak Sugeha.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan keterlibatan saya tanpa pamitan sama ketua, tanpa minta persetujuan, tanpa minta SK saya sudah melangkahi ketua datang ikut kongres dengan ajakan bapak Veckey karena iming-iming uang gede," tukasnya.

Ketua Organizing Committee Kongres IV Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan berpidato di acara pembukaan kongres di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015).
Edhie Baskoro Yudhoyono. (KOMPAS.COM)

Ibas Angkat Bicara

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) akhirnya angkat bicara terkait Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan di Sumatera Utara (Sumut), dengan terpilihnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, sebagai Ketua Umum (Ketum) versi KLB.

Melalui akun Twitter-nya @Edhie_Baskoro, Ibas mengatakan, selamatkan demokrasi.

Menurutnya, negara harus hadir dan tidak boleh kalah dengan ketidakadilan yang dilakukan oleh Moeldoko Cs.

"Saya yakin negara hadir, pemimpin negeri punya nurani untuk melihat mana yang benar, mana yang salah. Semoga Kebenaran dan Keadilan masih ada di negara kita," cuitnya, dikutip Rabu 10 Maret 2021.

Masih dalam cuitan yang sama, Ibas menutupnya dengan kalimat ada siang, ada malam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved