Tubuh Korban Masih Utuh saat Perut Buaya Dibelah, Kisah Tragis Bocah 8 Tahun Tewas Diterkam Buaya

Ketika itu, korban bersama adik dan ayahnya memancing di Sungai Tempakul, Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur

Kompas.com via Tribun Jatim
Warga membelah perut buaya yang menerkam anak kecil di Kutai Timur, belum lama ini. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kisah tragis dialami seorang bocah yang tewas diterkam buaya.

Seorang anak kecil ditelan buaya.

Berawal dari kisah sang anak yang diajak mancing ayahnya.

Korban diketahui berusia 8 tahun.

Bocah korban beralamat di Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Baca juga: BUAYA Hempaskan Bangkai Terekam Video Selama 25 Detik, Aksinya Bikin Warga Sampit Kalteng Geger

Peristiwa naas itu terjadi di Sungai Tempakul, pada Rabu 3 Maret 2021 lalu.

Kepala Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur, Bongga Losong menceritakan kronologis kejadiannya.

Ketika itu, korban bersama adik dan ayahnya memancing di Sungai Tempakul, Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur.

"Saat itu korban berenang dan langsung diterkam buaya," tutur Bongga, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Jumat 5 Maret 2021.

Ayah korban yang menyaksikan peristiwa itu langsung meloncat ke sungai menolong anaknya.

Namun, upayanya gagal.

Korban sudah diseret buaya masuk dalam air dan menghilang.

"Ayahnya sempat bantu tapi enggak bisa. Buaya bawa anak itu makin ke dalam (air)," terangnya.

Tim SAR gabungan kemudian menuju lokasi dan gagal melakukan pencarian.

Pencarian kemudian dilanjutkan keesokan harinya.

Jasad bocah itu kemudian ditemukan di dalam perut buaya, Kamis 4 Maret 2021.

Bongga menjelaskan, kondisi tubuh korban masih utuh.

Korban diperkirakan ditelan bulat-bulat buaya setelah diseret ke dalam air.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Buaya Besar Tiba-tiba Muncul Lahap Hiu Hasil Pancingan Seorang Wanita di Australia

"Setelah kita temukan buaya kita belah (perut) terus kita ambil anaknya (korban) bawa ke rumah duka. Buaya kita kubur," kata Bongga.

Danramil Bengalon, Kapten Inf Sajani menuturkan, pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan melibatkan pawang buaya dari warga sekitar.

"Buaya kita temukan kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian," ungkap Sajani.

Setelah ditemukan, lanjut Sajani, buaya ditombak bagian kepala dan dibiarkan melemah beberapa jam dalam air.

"Setelah itu kita tarik buaya ke darat dan dibelah perut ditemukan jasad korban dan dibawa ke rumah duka," tutur Sajani.

Maut Bocah

Di lain peristiwa, seekor buaya di muara Sungai Mansapa, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dibunuh.

Buaya dengan panjang hampir 3 meter tersebut ditangkap warga dengan cara dijaring.

Warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut, sebenarnya sangat akrab dan tidak terganggu dengan buaya yang mereka beri nama Cumping.

Cumping dalam bahasa setempat berarti sumbing, moncong buaya tersebut cacat, ada bekas luka melintang akibat terkena tombak dan harus makan dengan mulut miring.

“Semua tahu si Cumping, warga sering kasih dia makan ikan waktu pulang melaut, anak-anak sekitar juga sering pegang dia,’’ujar Lurah Mansapa Sahaluddin, dihubungi, Rabu 17 Februari 2021 lalu.

Baca juga: Heboh! Spanduk Bertuliskan Hati-Hati Banyak Buaya di Pinang Luar, Ini Penjelasan Kepala Desa

Namun sayang, sifat buas predator air buaya Cumping, berakibat dengan tewasnya Muhammad Ilham (8) pada Rabu, sekitar pukul 12.00 wita.

Si bocah tewas dengan luka gigitan di kepala dan menghembuskan nafas terakhir sebelum mendapatkan perawatan intensif.

"Itulah kenapa Cumping dibunuh, warga marah karena dia kasih mati itu anak-anak, baru banyak sekali anak anak main di sungai situ,’’lanjut Sahaluddin.

Saat peristiwa maut terjadi, warga langsung berkumpul untuk mencari keberadaan bocah malang Ilham, semua warga memegang kayu panjang serta jala, mereka menyebar dan mengepung muara sungai Mansapa.

Tak lama kemudian, si bocah timbul di tengah sungai. Warga kemudian mengambil tubuhnya dengan perahu.

“Cumping lepas itu anak, mengambanglah dia di tengah sungai, lalu dibawa ke pinggir diberi pertolongan pertama, kondisinya sudah sangat lemah,’’katanya lagi.

Melihat keadaan korban yang tragis, amarah warga tak terbendung, buaya Cumping menjadi sasaran amuk warga. Cumping ditangkap beramai-ramai menggunakan jala, lalu dibunuh untuk menghindari korban lain.

Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika mengatakan, sesaat sebelum kejadian, korban tengah mencuci tali bentang rumput laut di pinggir sungai bersama temannya Saidi (12).

‘’Dia melihat temannya agak ke tengah sungai dan berniat menghampiri, saat itulah dia disambar buaya di bagian kepala,’’terangnya.

Korban dikatakan mengalami luka ringan di bagian kepala, menurut Randya, yang membuat nyawa korban tak tertolong adalah karena buaya menyeretnya ke kedalaman sungai.

‘’Luka di kepala tidak terlalu parah, tapi karena dia dibawa masuk air dan lumayan lama, itu yang membuatnya meninggal,’’katanya.

Jasad bocah itu saat ini sudah dipulangkan ke rumah duka, sementara bangkai buaya diamankan petugas Pemadam Kebakaran Nunukan.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tragis Anak Kecil Ditelan Buaya Bulat-bulat, Jasad Utuh di Perut, Ajakan Mancing Ayah Berakhir Duka dan Kompas.com dengan judul Akhir Kisah Buaya Cumping, Tewaskan Bocah 8 Tahun, Ditangkap Ramai-ramai, dan Dibunuh

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved