Legislator Mempawah Dukung Pemerintah Tunda Kembali Pembelajaran Tatap Muka
Semakin tingginya angka penyebaran Covid-19 membuat sekolah tatap muka yang baru berjalan satu minggu, dihentikan dan ditunda kembali sampai waktu yan
Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dampak pandemi Covid-19 kini semakin terasa, terkhusus dunia pendidikan yang kini menjadi dilema.
Semakin tingginya angka penyebaran Covid-19 membuat sekolah tatap muka yang baru berjalan satu minggu, dihentikan dan ditunda kembali sampai waktu yang belum ditentukan, terkhusus untuk wilayah Kabupaten Mempawah.
Penundaan kembali pembelajaran tatap muka ini berdasarkan surat kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Nomor 421/1039/Dikbud-A, tertanggal 26 Februari 2021.
Baca juga: Sepekan Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Kadisdikporapar Mempawah Kembali Hentikan PTM
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mempawah, Bidang Pendidikan, Perhubungan, Pajak Pendapatan dan Hukum, Riduan HM Yusuf, mengatakan sangat mendukung penuh kebijakan pemerintah tentang diberlakukannya penundaan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya hal itu sangat tepat, mengingat semakin maraknya penyebaran Covid-19, terkhusus Kabupaten Mempawah.
"Dengan ditundanya kembali pembelajaran tatap muka, tentu kami mendukung penuh tentang kebijakan itu.
Kita juga mendengar pemberitaan yang disampaikan tim gugus Covid-19 Kabupaten Mempawah, memang di Kabupaten kita ada peningkatan yang cukup tinggi," jelasnya kepada Tribun, Senin 1 Maret 2021.
Oleh karena itu, dirinya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap patuh menerapkan protokol kesehatan.
"Kita juga mendorong Pemerintah segera memberikan vaksin kepada seluruh pengajar yang ada di kabupaten Mempawah," ujarnya.
Riduan juga berharap, anak-anak untuk tetap bersabar menunggu tatap muka kembali.
"Kita juga menyarankan kepada orangtua murid untuk memantau terus anak-anaknya supaya tetap belajar di rumah," harapnya.
Lebih jauh, dirinya juga mengatakan bahwa Pendidikan memang sangatlah penting. Tapi keselamatan masyarakat banyak sangatlah penting.
"Kalau semakin banyak yang terpapar tentu berpengaruh pada berbagai aktivitas di Kabupaten Mempawah," terangnya.
Dirinya juga mengatakan, dengan ditundanya sekolah tatap muka, pasti ada pihak-pihak yang kecewa akan hal itu.
"Namun kita juga memikirkan keselamatan anak-anak kita, karena mereka adalah generasi kita, calon-calon pemimpin kita untuk kesehatan dan keselamatan mereka ada hal yang paling utama," jelasnya.
Dengan itu, Riduan juga mendukung apa yg di lakukan pemerintah dengan menunda belajar tatap muka.
"Pemerintah Daerah harus mencari terobosan baru, mencari solusi terbaik untuk anak-anak kita supaya tetap semangat untuk belajar walau belajar di rumah," pungkasnya. (*)