Jumlah Harta Kekayaan Nurdin Abdullah Gubernur Sulawesi Selatan yang Ditangkap KPK di Makassar

Nurdin Abdullah diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp 51,35 miliar berdasarkan data yang dilaporkan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara

Editor: Nasaruddin
Tribunnews/Jeprima
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah berjalan menuju ruang konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. Pada konferensi pers tersebut, KPK menyatakan telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus proyek pembangunan infrastruktur karena diduga menerima gratifikasi atau janji. Selain Nurdin Abdullah, KPK juga menetapkan tersangka kepada Sekdis PUPR Sulsel, Edy Rahmat (ER) sebagai penerima dan Agung Sucipto (AS) selaku pemberi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah ditangkap KPK di rumah dinasnya, Jalan Jendral Sudirman, Makassar, Sabtu 27 Februari 2021.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian menetapkan Nurdin Abdullah sebagai tersangka kasus penerimaan suap proyek infrastruktur di Sinjai.

Nurdin Abdullah diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp 51,35 miliar berdasarkan data yang dilaporkan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dilihat Kompas.com dari elhkpn. kpk.go.id yang diakses pada Sabtu 27 Februari 2021, Nurdin terakhir kali melaporkan LHKPN pada 29 April 2020 untuk laporan periodik 2019.

Tercatat dalam LHKPN, Nurdin mengaku memiliki 54 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng hingga Kabupaten Soppeng.

Baca juga: Biodata Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan Peraih Penghargaan Anti Korupsi Ditangkap KPK

Adapun luas tanah dan bangunan milik mantan Bupati Bantaeng dua periode itu bervariasi mulai dari 44 meter persegi hingga yang terluas 18.166 meter persegi.

Jika ditotal, puluhan tanah dan bangunan milik Nurdin diklaim senilai Rp 49.368.901.028.

Selain itu, Nurdin mengklaim hanya memiliki satu unit kendaraan, yakni mobil Toyota Alphard senilai sekitar Rp 300 juta.

Lebih lanjut, Nurdin mengaku memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 271,3 juta serta harta berupa kas.

Angka itu setara kas senilai Rp 267,4 juta. Nurdin juga diketahui memiliki harta lainnya senilai Rp 1,15 miliar.

Di samping itu, Nurdin mengklaim mempunyai utang sebesar Rp 1.250.000.

Apabila ditotal, harta yang dimiliki Nurdin berjumlah Rp 51.356.362.656.

Baca juga: Biodata Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan Peraih Penghargaan Anti Korupsi Ditangkap KPK

Dalam perkara ini, KPK turut menetapkan dua orang lain sebagai tersangka yaitu Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Agung Sucipto (AS) serta Sekretaris Dinas PUTR Provinsi Sulsel Edy Rahmat (ER).

Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Sementara Agung Sucipto disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Baca juga: Biodata Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan Peraih Penghargaan Anti Korupsi Ditangkap KPK

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved