Kapolres Mempawah Berjibaku Padamkan Kebakaran Lahan Desa Pasir Palembang

Petugas gabungan yang melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut, terdiri dari Polres Mempawah, Kodim 1201/Mph, Yonmarhanlan XII Pontianak

Penulis: Ramadhan | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Ramadhan
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah sedang memberikan arahan kepada personilnya di lokasi kebakaran lahan, Dusun Tekam Baru, Desa Pasir Palembang, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Jumat 26 Februari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Petugas Gabungan berjibaku padamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang hampir mengenai rumah dan pemakaman muslim.

Karhutla tersebut terjadi di kawasan, Dusun Tekam Baru, Desa Pasir Palembang, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Jumat 26 Februari 2021.

Petugas gabungan yang melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan tersebut, terdiri dari Polres Mempawah, Kodim 1201/Mph, Yonmarhanlan XII Pontianak, BPA Sungai Pinyuh, serta masyarakat lainnya.

Dalam pemadaman kebakaran yang sudah hampir mengenai sebuah rumah warga dan wakaf pemakaman muslim.

Baca juga: Rutin Gelar Ops Yustisi, Polsek Mempawah Hulu Masih Temukan Warga Tidak Pakai Masker

Dimana Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah turun langsung berjibaku untuk melakukan pemadaman karhutla di kawasan, Dusun Tekam Baru, Desa Pasir Palembang, Kecamatan Mempawah Timur.

"Melihat karhutla semakin meluas, yang hampir mengenai wakaf pemakaman muslim dan dikhawatirkan mengenai rumah warga, kita langsung turun untuk membantu melakukan pemadaman karhutla," tegasnya kepada awak media di sela-sela pemadaman.

Ia menambahkan, Untuk penyebab terjadi nya kebakaran hutan dan lahan, masih dalam proses penyelidikan. Walaupun menurut informasi yang dihimpun Karhutla ini ada yang melakukan pembakaran lahan dan tidak terkendali.

"Jadi, saat ini kita masih melakukan penyelidikan terkait karhutla yang terjadi saat ini," tegasnya.

Menurut Kapolres, dalam melakukan pemadaman karhutla saat ini, kendala yang dialami petugas yaitu sangat sulit untuk mendapatkan sumber air.

Dengan diiringi angin sore hari yang terbilang kencang, sehingga menyebabkan karhutla di lahan gambut cepat meluas.

"Kendala kita, yaitu sulit mendapatkan sumber air untuk melakukan pemadam karhutla di lahan gambut," tuturnya.

Ia menghimbau, agar masyarakat jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Karena jika terjadi karhutla dan tak terkendali akan merugikan dari segala aspek

"Baik aspek kesehatan maupun aspek lainnya akan dirugikan," tukasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved