KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 15 16 17 23 24 25 26 27 28 Subtema 1 Pembelajaran 3 Lingkungan
Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 Subtema 1 pembelajaran 3 halaman 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Yuk simak berikut ini pembahasan kunci jawaban Tema 8 kelas 5 berjudul Lingkungan Sahabat Kita halaman 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28.
Materi soal yang dibahas dikutip dari Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.
Pada buku tematik Tema 8 Kelas 5 terdapat 4 subtema diantaranya Subtema 1: Manusia dan Lingkungan, Subtema 2: Perubahan Lingkungan dan Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan dan Subtema 4: Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi.
Selengkapnya soal juga terdapat pada subtema 1 Pembelajaran 3 dalam Tema 7 kelas 5 tentang Perubahan Lingkungan.
Kunci jawaban Tema 8 kelas 5 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 7 8 9 10 11 12 13 14 Tematik Subtema 1 Manusia dan Lingkungan
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 1 2 3 4 5 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Lingkungan Sahabat Kita
Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 5 Subtema 1 pembelajaran 3 halaman 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber:
>>> Halaman 15
***Ayo Membaca***
Rumah Betang Uluk Palin
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.
(Sumber: nationalgeographic.co.id)
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 131 132 133 134 135 136 Subtema 3 Pembelajaran 6 Lingkungan
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 125 126 127 128 129 130 Subtema 3 Usaha Pelestarian Lingkungan
>>> Halaman 16 - 17
***Ayo Berdiskusi***
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
awablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
1. Di mana letak rumah betang uluk palin?
Jawaban:
Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
2. Rumah adat suku bangsa manakah itu?
Jawaban:
Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
3. Berapa ukuran rumah betang uluk palin?
Jawaban:
Rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
4. Berapa penghuni rumah betang uluk palin?
Jawaban:
Pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
5. Apa arti penting rumah betang uluk palin bagi masyarakat Dayak?
Jawaban:
Bagi masyarakat Dayak, rumah betang uluk palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
6. Apa yang kemudian terjadi pada rumah betang uluk palin?
Jawaban:
Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Tulislah hasil diskusimu, lalu bacalah di depan kelompok lain dan bapak/ibu guru.
*Peristiwa yang terjadi pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”:
Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
Rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
Rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 119 120 121 123 124 Subtema 3 Usaha Pelestarian Lingkungan
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 5 Halaman 104 105 106 107 108 109 110 111 Subtema 3 Pembelajaran 2
*Keunikan rumah betang uluk palin:
Rumah betang dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
Rumah Betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang.
Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari musuh, binatang buas, ataupun banjir.
Rumah betang Uluk Palin tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
Hampir semua Rumah Betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan.
Bagi suku dayak rumah betang juga merupakan pemersatu.
Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
*Keunikan rumah adat di daerahku :
(jawaban relatif beda, tergantung daerah atau wilayah masing-masing siswa)
>>> Halaman 18 – 22
***Ayo Membaca***
Keragaman Budaya Bangsa di Wilayah Indonesia
Kekayaan budaya Indonesia karena berbagai suku bangsa yang ada.
Kekayaan itu beragam bentuknya. Beberapa di antaranya berbentuk bahasa
daerah, rumah tradisional, pakaian adat, dan kesenian daerah berupa taritarian,
alat musik, lagu-lagu, dan upacara adat. Semua budaya tersebut
menjadi ciri khas tiap-tiap daerah. Berikut contoh budaya daerah di Indonesia. (Selengkapnya pada buku tematik Kelas 5 Tema 8)
>>> Halaman 23
***Ayo Bermain Peran***
Kamu telah mengetahui keragaman budaya di Indonesia. Keberagaman itu tentu diperlukan sikap toleransi di antara masyarakat Indonesia. Sikap apa yang dapat kalian terapkan dalam keragaman budaya masyarakat Indonesia? Buatlah naskah drama pendek tentang sikap toleransi, lalu mainkan naskah drama tersebut.
Jawaban
Berikut contoh naskah tentang sikap toleransi.
Dayu, Udin, dan Lani berencana akan melaksanakan belajar kelompok untuk mengerjakan tugas matematika dari Bapak Guru. Setelah menunggu sekitar 15 menit Lani baru datang dengan napas terengah-enggah dan bercucuran keringat.
Dayu : “Eh… Lani kenapa kamu baru datang? Apakah tidak ada yang mengantar kamu kesini?
Udin : “Iya Lan… padahal kami disini sudah lama lho menunggumu untuk belajar kelompok. Sampai-sampai makanan ringan sajian Dayu habis aku makan”
Lani pun hanya tertunduk diam dan tersenyum kecil, lalu ia pun menjawab pertanyaan teman-temannya.
Lani : “Maafkan aku ya, Dayu, Udin, aku datang terlambat. Orang tuaku sibuk bekerja di sawah, jadi aku tidak ada yang mengantar. Tadi aku terpaksa jalan kaki untuk sampai di rumah Dayu”
Dayu dan Udin pun terdiam, mereka berpikir kasihan sekali Lani harus berjalan dari rumahnya menuju rumah Dayu. Jaraknya tidaklah dekat. Mereka pun merasa bersalah, jika mengajak belajar kelompok di rumah Dayu, padahal Lani tinggal jauh dari tempat tinggal mereka. Lagi pula Dayu dan Udin memiliki saudara yang bisa mengantar mereka dengan sepeda motor jika mereka belajar di rumah Lani. Akhirnya mereka pun sepakat mengubah lokasi belajar kelompok.
Dayu : “Oke begini saja Lani, untuk belajar kelompok nanti, bagaimana kalau kita di rumah kamu saja. Lagi pula disana suasananya bagus, dekat sawah dan perbukitan, pasti suasananya akan seru. Lagipula kami kesana bisa diantar oleh saudara kami. Bagaimana menurutmua Din?”
Udin : “Oke… aku setuju sekali dengan usulanmu Yu, besok kita belajar di rumah Lani saja, kasihan Lani tidak ada yang mengantar’
Lani : “Baiklah…Terima kasih atas pengertian kalian?”
Akhirnya Udin, Dayu dan Lani melanjutkan kegiatan belajar mereka di rumah Lani. Mereka telah menunjukan sikap toleransi terhadap masalah yang dialami oleh teman mereka.
Tugas
Kerjakan tugas ini bersama kelompokmu. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa.
1. Tuliskan daftar kosakata dari bahasa Indonesia dan bahasa daerahmu yang sesuai artinya. Tuliskan paling sedikit 25 kata.
Jawaban:
Alternatif tanggapan diubahsuaikan dengan kawasan dan lingkungan sekolah masing-masing siswa.
2. Identifikasi nama dan keunikan pakaian adat dari daerahmu.
Jawaban:
Alternatif tanggapan diubahsuaikan dengan kawasan dan lingkungan sekolah masing-masing siswa.
3. Tuliskan judul lagu-lagu daerah di Indonesia.
Jawaban:
· Soleram dari Riau.
· Injit-injit Semut dari Jambi.
· Anak Tupai dari Lampung.
· Mak Inang dari Sumatera Barat.
· Kicir-kicir dari Jakarta.
· Tong Sarakah dari Banten.
· Bubuy Bulan dari Jawa Barat.
· Gundul Gundul Pacul dari Jawa Tengah
>>> Halaman 24
***Ayo Membaca***
Jenis Usaha dengan Mengolah Sumber Daya Alam
Untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat melakukan berbagai usaha. Berbagai kegiatan dan jenis usaha yang dilakukan menghasilkan barang dan jasa. Salah satu jenis usaha di masyarakat yaitu mengolah sumber daya alam dari lingkungan.
Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris (pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan.
Umumnya, usaha persawahan dan perkebunan dilakukan di daerah perdesaan karena tanahnya masih luas. Namun, sekarang kita dapat melakukan usaha penanaman pada lahan sempit, misalnya dengan cara hidroponik (penanaman dengan media air) atau vertikultur (cara bercocok tanam dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang disusun secara vertikal). Tanah pertanian ditanami sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija. Lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk perkebunan. Tanaman perkebunan di antaranya cengkih, teh, karet, cokelat, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.
Usaha di bidang peternakan membutuhkan lahan yang luas. Hewan-hewan yang diternakkan antara lain sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Selain itu, ada juga peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat menghasilkan serat bahan baku kain sutra.
Kegiatan pertanian lainnya adalah perikanan. Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di daerah pantai atau bendungan/waduk. Akan tetapi, ada juga usaha perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di lahan persawahan.
Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.
>>> Halaman 26
***Ayo Mengamati***
Amatilah aktivitas penduduk sekitarmu yang memanfaatkan sumber daya alam.
Lakukan bersama kelompokmu. Buatlah laporan dengan contoh berikut.
>> Halaman 27
*** Ayo Renungkan ***
Ayo Bercerita
Ceritakan pengamatan kalian di depan kelompok-kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru.
Bandingkan dengan hasil pengamatan kelompok lain.
Apa yang telah aku pelajari hari ini?
Pengetahuan apa yang dapat kumanfaatkan dalam kehidupanku sehari-hari?
Jawaban:
Banyak sekali keragaman sosial di daerah lingkungan tempat tinggalku. Keragaman itu antara lain dalam bentuk jenis usaha/pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Beberapa diantaranya adalah menanam sayuran, yang mana hasilnya bisa dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual. Ada masyarakat yang beternak kambing, yang mana hasilnya bisa berupa daging dan susu, yang sebagian besar hasilnya untuk dijual. Ada juga profesi petani yang mengolah lahan pertanian untuk menghasilkan beras untuk dikonsumsi maupun untuk dijual. Ada juga petani tambak, yang mengolah lahan tambak dengan hasil berupa ikan bandeng dan udang, yang hasilnya untuk dikonsumsi dan dijual. Sedangkan dipinggiran kampung, ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan hutan dengan memotong dan menjual kayu hutan untuk dipakai bahan bangunan dan mebel. Keragaman sosial di lingkungan kami membuat kami lebih menghargai perbedaan yang ada, dan makin mempererat persatuan.
>>> Halaman 28
***Kegiatan Bersama Orang Tua***
1. Bagaimana bentuk sikap toleransi atas keragaman budaya di lingkungan tempat tinggalmu? Diskusikan bersama orang tuamu, lalu tuliskan.
Jawab:
- Pada kegiatan Sholat Idul Fitri, umat beragama lain tetap menghargai bahkan membantu untuk mengkoordinasi tempat parkir dan arus jalan di dekat masjid
- Pada hari raya Idul Adha, tetangga yang merupakan non muslim tetap diundang untuk makan di rumah tetangga yang muslim
- Pada kegiatan nyepiuma t lain menghargai dengan tidak mengganggu dan membuat keributan di sekitar rumah umat beragama hindu.
- Pada kegiatan nyongkolan, suku lain tetap menghargai dan memberikan ruas jalan agar kegiatan tersebut dapat berlangsung.
2. Identifikasilah kebutuhan dalam keluargamu yang memanfaatkan hasil dari usaha bidang agraris.
Jawab:
· Jenis Kebutuhan: Nasi, Hasil Usaha: pertanian padi
· Jenis Kebutuhan: Pakaian, Hasil Usaha: Pertanian Kapas
· Jenis Kebutuhan: Sayur: Hasil Usaha: Pertanian Sayur
· Jenis Kebutuhan: Buah, Hasil Usaha: Pertanian Buah
· Jenis Kebutuhan: Minyak, Hasil Usaha: Perkebunan Kelapa Sawit
Untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat melakukan berbagai usaha. Berbagai kegiatan dan jenis usaha yang dilakukan menghasilkan barang dan jasa. Salah satu jenis usaha di masyarakat yaitu mengolah sumber daya alam dari lingkungan. Kita mengenal berbagai bentuk kegiatan manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jenis usaha bidang produksi yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam (hewan dan tumbuhan) disebut usaha agraris. Jenis usaha yang termasuk bidang agraris (pertanian dalam arti luas) antara lain persawahan, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.