Breaking News

STREAMING MISA RABU ABU Umat Katolik Hari Ini Rabu 17 Februari 2021, Apa Itu Rabu Abu Bagi Katolik? 

Hari ini Rabu 17 Februari 2021 merupakan momentum tersebut dan saat Rabu Abu ditandai dengan dilangsungkannya Misa Rabu Abu.

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Syahroni

Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan (misalnya seperti dalam Kitab Ester, yaitu Ester 4:1, 3).

Baca juga: 21 Link Live Streaming Misa Rabu Abu Hari Ini 17 Februari 2021 - Tata Cara Menerima Abu Berbeda

Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu":

"Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan."

Seringkali pada hari ini bacaan di Gereja diambil dari Alkitab bagian kitab 2 Samuel 11-12, perihal raja Daud yang berzinah dan bertobat.

Banyak orang Katolik menganggap hari Rabu Abu sebagai hari untuk mengingat kefanaan seseorang.

Pada hari ini umat Katolik berusia 18-59 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.

PERAYAAN RABU ABU DAN PENERIMAAN ABU PADA MASA PANDEMI

Dikutip dari parokiminomartani.com, berikut tata cara perayaan Rabu Abu dan penerimaan abu pada masa pandemi:

1. Pelaksanaan

a. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dirayakan mulai hari Selasa 16 Februari 2021 sampai dengan Kamis pagi 18 Februari 2021. (Lihat: Pedoman Lingkaran Natal dan Paskah Komlit Regio Jawa 2006, 38.1).

b. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan secara online dan/atau tatap muka (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.

c. Misa/ibadat Rabu Abu dapat dilaksanakan di gereja, kapel, dan tempat-tempat lain yang memungkinkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara semestinya.

d. Penerimaan abu dapat juga dilakukan di keluarga, lingkungan, dan komunitas biara.

e. Masing-masing keluarga, lingkungan, dan komunitas biara yang mengikuti misa/ibadat Rabu Abu secara live streaming dapat menyediakan sendiri abunya (dari daun palma) untuk dimintakan berkat imam (atau prodiakon dapat memercikinya dengan air suci) dan pada waktunya diterimakan pada semua umat yang mengikutinya.

f. Pembakaran daun palma hendaknya dilakukan secara terpisah dari misa/ibadat Rabu Abu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved