Imlek 2021
Makna Kue Keranjang Makanan Khas Tahun Baru Imlek dan Asal Usul Cerita Kue Keranjang
Nian akan berburu saat lapar melanda. Namun pada musim dingin, hewan-hewan sedang berhibernasi sehingga Nian kesulitan menemukan makanan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tahun Baru Imlek 2572 jatuh pada Jumat 12 Februari 2021.
Perayaan ini dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan China dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (saat bulan purnama).
Tahun Baru Imlek ini menandai masuknya tahun bagi Shio Kerbau Logam.
Tahun Baru Imlek tidak lepas dari makanan khas bernama, kue keranjang.
Kue keranjang adalah makanan khas Imlek yang terbuat dari tepung beras ketan.
Jika dilihat dari bentuk dan teksturnya, kue keranjang ini mirip dengan dodol.
• LENGKAP KUMPULAN Ucapan Selamat Imlek 2572 Kerbau Logam Jumat 12 Februari 2021 Selamat Tahun Baru
Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut juga dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe.
Ti Kwe sendiri diartikan sebagai kue manis yang disusun bertingkat yang melambangkan peningkatan rejeki atau kemakmuran.
Asal usul cerita kue keranjang cukup menarik untuk diketahui.
Disebutkan dalam laman Kompas.com, kue keranjang merupakan inovasi masyarakat pada zaman China kuno.
Menurut cerita, pada zaman China kuno ada raksasa bernama Nian yang di tinggal di sebuah gua di gunung.
Nian akan berburu saat lapar melanda.
Namun pada musim dingin, hewan-hewan sedang berhibernasi sehingga Nian kesulitan menemukan makanan.
Akhinya Nian pun turun ke desa untuk mencari korban.
Masyarakat desa yang ketakutan lantas memikirkan cara supaya Nian tidak memangsa mereka.
Hingga akhirnya seorang warga desa bernama Gao memiliki ide untuk membuat beberapa kue sederhana.
Kue tersebut dibuat dari tepung ketan dan gula yang dicampur.
• IMLEK Identik dengan Warna Merah, Ternyata Asal-usulnya dari Legenda Nian hingga Simbol Kebahagian
Oleh warga kue ini diletakkan di dekat pintu masuk untuk diberikan kepada Nian.
Sejak saat itu penduduk desa giat membuat kue keranjang setiap musim dingin supaya Nian tidak memburu dan memangsa mereka.
Selain itu juga untuk mengingat jasa Gao yang sudah berhasil mencegah Nian. Lantas sebetulnya apa makna di balik kue keranjang ini?
Makna kue keranjang
Dalam keluarga Tionghoa, kue keranjang diyakni sebagai hidangan yang membawa keberuntungan.
Namun, dalam konteks kebersamaan keluarga, sifat kue yang bulat, manis dan lengket itu bisa dimaknai lebih jauh.
Kue keranjang yang bulat diartikan sebagai keluarga yang bersatu, bersekutu, dan rukun.
Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutu kata manis supaya dapat saling menguatkan.
Selanjutnya, tekstur dari kue keranjang yang lengket memiliki arti mengupayakan atau berusaha sekeras mungkin agar keluarga tidak terpisahkan.
Dalam artikel Kompas.com lainnya, pendiri Kue Keranjang Hoki oleh Kim Hin Djohari mengatakan bahwa kue keranjang merupakan simbol kekeluargaan dan persahabatan.
• 5 Makna Kue Keranjang Imlek ! Mulai dari Simbol Persaudaraaan yang Semakin Kuat Hingga Kebahagiaan
Dengan mengonsumsinya, berarti orang tersebut turut mengamini filosofi di balik kue keranjang yang sudah dipercaya sejak lama.
Jika digunakan untuk sembahyang, kue kerang memiliki makna berbeda, yakni pengingat kepada leluhur.
Secara singkat, kue keranjang dapat dijadikan sebagai tanda bakti atau penghormatan.
Penyajian kue keranjang biasanya ditumpuk mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil. Hal ini juga memiliki filosofi sendiri.
Mengutip laman Discover JB, kue keranjang yang ditumpuk merupakan lambang dari peningkatan kemakmuran hidup.
Baik pendapatan, posisi, maupun pertumbuhan anak-anak. Harapannya agar tahun berikutnya lebih baik daripada tahun sebelumnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Kue Keranjang Saat Imlek, Apa Artinya?"