Peringatan Bulan K3, BPJamsostek Cabang Pontianak Berikan Corona Safety Kit pada Peserta

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setiap tahun, Indonesia memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional pada tanggal 12 Januari sampai dengan 12 Februari.

Bulan K3 Nasional Tahun 2021 mengusung tema "Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha."

Memperingati Bulan K3, BPJamsostek Cabang Pontianak membagikan Corona Safety Kit.

• Paritrana Award 2020 Digelar, BP Jamsostek Imbau Pemda Dukung Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Pemberian corona safety kit juga merupakan upaya menyemarakkan peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

BPJamsostek Cabang Pontianak turut mendukung peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional pada tanggal 12 Januari hingga 12 Februari 2021.

Untuk mendukung peringatan ini BPJAMSOSTEK Cabang Pontianak memberikan corona safety kit kepada peserta dan memberikan Spanduk K3 ke Perusahaan.

• Peringati Bulan K3, PT Antam Gandeng PMI Gelar Donor Darah Sukarela

Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Pontianak, Andry Rubiantara, menjelaskan dalam memperingati Bulan K3 tahun 2021 ini, BPJamsostek mendukung pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

“Kami membagikan Corona Safety Kit kepada pekerja yang berada di Kalimantan Barat. Agar para pekerja dapat tetap bekerja dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah,” ujarnya.

Pemberian Corona Safety Kit ini adalah upaya bersama untuk terus menekan penularan virus yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernapasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2). Kasus manusia pertama Covid-19 diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019 (WHO, 2020).

• BPJAMSOSTEK Dianugerahi Governance Award oleh Organisasi Jaminan Sosial se-ASEAN

Andry turut menjelaskan pelaksanaan K3 tidak hanya tanggungjawab pemerintah.

Program ini juga memberikan edukasi kepada khalayak tentang pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

“Hal ini merupakan sistem perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisir dan menghindarkan diri dari risiko kerugian,” tambahnya.