Kisah Misno Berulang Kali Mengungsi Akibat Banjir di Gang RDKS Singkawang
Puluhan warga dari Gang RDKS memilih mengungsi ke aula kantor Kelurahan Condong yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir, lantaran tempat me
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Banjir masih menggenangi sejumlah lokasi di Kota Singkawang pada Senin 8 Februari 2021.
Salah satu lokasi yang terdampak banjir cukup parah adalah di Gang RDKS RT:12 RW:003 Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Conding, Singkawang Tengah, Kalimantan Barat, yang sejak Sabtu 6 Februari 2021 kemarin sudah terendam banjir, hingga mengharuskan warganya mengungsi.
Puluhan warga dari Gang RDKS memilih mengungsi ke aula kantor Kelurahan Condong yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi banjir, lantaran tempat mereka tinggal sudah tergenang air.
Misno (31) merupakan satu diantara puluhan warga Gang RDKS yang terpaksa mengungsi.
• Wali Kota dan Kapolres Singkawang Tinjau dan Salurkan Bantuan pada Korban Banjir di Gedung KLK Sakok
Dia ceritakan, hujan deras yang terus mengguyur sejak sehari sebelumnya, membuat air sedikit demi sedikit bertambah tinggi hingga merembes masuk kedalam rumahnya.
"Ketinggian air berhenti saat sudah diatas mata kaki didalam rumah, kalau depan rumah (jalan) sudah sepinggang saya," jelas Misno kepada wartawan Tribunpontianak.co.id, Senin 8 Februari 2021.
Belum terbit matahari, Misno bersama istri dibantu kedua anak perempuannya bergegas mengemasi barang-barang dirumahnya agar tidak terkena genangan banjir.
Usai mengemasi barang-barang, Misno bersama anggota keluarga kemudian pergi mengungsi ke aula kantor Kelurahan Condong dengan berbekal bantal, selimut serta kasur seadanya.
Hingga Senin saat ini, dia bersama keluarga serta para pengungsi lainnya masih bertahan di tempat pengungsian.
• Wakapolres Singkawang Bersama Jajaran Pantau Korban Banjir di Kelurahan Condong
Menurut Misno, dirinya sudah tinggal di gang RDKS selama kurang lebih enam tahun, dengan hanya mengontrak rumah milik orang lain lantaran belum mampu membangun rumah sendiri.
Sepanjang itu pula, setiap kali memasuki musim penghujan, gang RDKS selalu mengalami banjir, hingga dengan terpaksa mengharuskan warganya mengungsi.
"Tahun 2020 lalu, sampai tiga kali mengungsi," ungkapnya.
Ditempat pengungsian, kepada wartawan, Wisno mengatakan sudah bersyukur diberi tempat berteduh dan terhindar dari banjir.
Meski demikian, Misno dan para pengungsi lainnya masih harus menghadapi kesulitan lainnya. Langit-langit tempat pengungsian yang bocor, membuat air hujan menetes deras kedalam aula dimana para pengungsi berusaha beristirahat.
• Terdapat Sejumlah Bayi di Pengungsian Akibat Banjir, Dinsos Singkawang Harapkan Bantuan Pihak Lain
"Disitu (mengarah ke langit-langit ruangan) parah bocornya, air hujan tu masuk lewat lubang itu, kadang juga tempias hujan dari ventilasi juga masuk," terangnya.
Meski kesulitan ditempat pengungsian, Misno bersama pengungsi lainnya terpaksa tetap bertahan lantaran banjir masih terjadi di kediamannya.
"Kalau berangsur surut, besok kami berencana pulang," katanya.
Dia berharap ada solusi dari Pemerintah Kota Singkawang agar lokasi di kediamannya tidak dihantui dengan musibah banjir yang pasti terjadi setiap tahunnya. (*)