Sutarmidji Sesalkan Satu Pasien Covid-19 Kayong Utara Meninggal Diduga Terlambat Testing dan Tracing

Diduga kuat meninggalnya almarhum karena telatnya menegakkan diagonisis covid-19 yang sebenarnya dapat diketahui dengan cepat bila testing dan tracing

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/Anggi
Gubernur Kalbar, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji kembali menegur Kabupaten Kayong Utara dimana akibat lemahnya melakukan testing dan tracing pada Januari 2021.

Sehingga terdapat satu kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia yakni Plt Kepala Dinas BKPSDM Kayong Utara Sabtu 6 Februari 2021 subuh.

Diduga kuat meninggalnya almarhum karena telatnya menegakkan diagonisis covid-19 yang sebenarnya dapat diketahui dengan cepat bila testing dan tracing dijalankan dengan baik.

Adapun riwayat sakit sebelumnya terhadap Plt Kadis BKPSDM Kayong Utara bahwa sekitar dua minggu lalu sudah kehilangan penciuman. Selain itu disertai dengan batuk, sesak tapi petugas kesehatan tidak langsung melakukan testing.

Akhirnya dilakukan testing setelah sesak pada 1 Februari. Lalu sampel swab dikirim ke Provinsi dan diterima pada 3 Februari. Lalu pada 4 Februari hasil swab di Provinsi keluar dan ternyata dinyatakan Positif COVID-19.

Gubernur Sutarmidji: Ada Pejabat Publik di Kapuas Hulu Tak Beri Contoh Baik Dalam Penerapan Prokes

Lalu almarhum di bawa ke Rumah Sakit Jamaludin. Namun karena Rumah Sakit Jamaludin tidak mampu memberikan tindakan pasien di rujuk ke RS Agoesdjam Ketapang pada 5 Februari 2021

Almarhum sampai ke Ruang UGD pukul 01.55 WIB dan tidak lama setelah itu sekitar pukul 02.00 WIB meninggal dunia.

“Ini karena terlambat dilakukan testing karena diketahui setelah bergejala. Saya yakin seyakinnya kalau dilakukan tracing paling kurang 7-9 orang di Kantor BKPSDM Kayong Utara yang positif. Coba saja nanti saya berani taruhan saya beri ongkos untuk petugasnya,” ujarnya usai membuka acara Kongres IKA PTK di Ibis Hotel Pontianak, Sabtu 6 Februari 2021.

Sebelumnya juga ketika Puskesmas Telok Melano mengirim 5 sampel swab semuanya dinyatakan positif dengan viral loadnya tinggi.

Lemah Dalam Melakukan Tracing dan Testing, Gubernur Sutarmidji Tegur Kayong Utara dan Mempawah

“Itu yang mengkhawatirkan kita dan orangnya tidak diisolasi karena tidak tau positif COVID-19 dan dia bisa menjangkiti orang lain, kalau orang menjangkiti tidak ada komorbid dengan viral load kecil bisa OTG. Tapi kalau punya komorbid walaupun viral load rendah yang terpapar maka akan parah,” tegasnya.

Akhirnya Puskesmas di Telok Melano tutup karena petugas Puskesmas dinyatakan positif dan pelayanan harus dilarikan ke Sukadana.

“Bayangkan saja berapa lama lagi masyarakat harus pergi ke Sukadana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,”pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved