Pimpim Rakor Anggaran Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2020, Atbah Berharap Ada Inovasi Daerah

Karenanya ini harus benar-benar dikawal bersama agar bisa berjalan dengan baik dan sesuai target

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili saat menyerahkan penghargaan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melakukan realisasi penyerapan anggaran tinggi. 

Namun demikian kata dia, tingginya realisasi anggaran itu juga harus di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas, dan kesejahteraan masyarakat.

"Harapan kita ya masyarakat bisa merasakan dampaknya dari penggunaan APBD oleh masing-masing OPD," ungkapnya.

"Karena dengan begitu akan menimbulkan efek domino, misalnya bangun jalan nanti akan memudahkan akses masyarakat dan juga memudahkan moda transportasi lalu lintas barang," tegasnya.

Karenanya, dengan tumbuh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maka diharapakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Tahun ini karena masih pandemi, tentu kita tidak muluk-muluk. Harapan kita semua program bisa berjalan, dan bisa dirasakan masyarakat Sambas," tutupnya. (one)

Tiga Masalah Pokok

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Tsafiudin (IAIS) Sambas, Pirdaus berharap agar penggunaan APBD 2021 bisa di fokuskan kepada tiga masalah pokok yang mereka nilai sedang dihadapi Kabupaten Sambas.

Pertama kata Pirdaus, fokus pada penanganan Pandemi Covid-19. Hal ini karena sampai sekarang belum juga selesai, dan kecenderungan kasus di Sambas naik.

"Walaupun sudah ada vaksin tapi kan terbatas. Jadi kita ingin 2021 pemkab masih fokus pada penanganan kasus Covid-19, agar segera nihil kasus dan masyarakat bisa beraktivitas normal," ujarnya.

Selain fokus di bidang kesehatan, Pirdaus juga minta pemkab fokus di dunia pendidikan. Kata dia, banyak sekolah lama di liburkan bahkan sampai perguruan tinggi.

"Ini kita khawatir kalau terus berlarut-larut, kualitas pendidikan kita jauh dari yang diharapkan, bahkan mungkin ada yang putus sekolah karena belajar daring," tegasnya.

"Harapan kita, sekarang kan sudah mulai tatap muka, tapi jika kembali diliburkan, pemerintah harus sudah ada formulasi tepat untuk menyikapi kualitas belajar mengajar ini. Kadang hanya di beri soal, tanpa penjelasan jadi sangat sulit untuk anak usia sekolah dasar," tambahnya.

Dan yang ketiga kata Pirdaus meminta agar pemerintah juga bisa fokus pada pemulihan ekonomi. Salah satu hal yang bisa dengan cepat menumbuhkan perekonomian masyarakat adalah sektor ekonomi kreatif.

"Ya banyak memang keluhan begitu, pariwisata kita lesu. Kerajinan tangan masyarakat permintaannya rendah di pasaran dan lainnya. Ini harus di cari jalan keluarnya, menurut saya ekonomi kreatif bisa jadi jalan keluar mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

Selain ekonomi kreatif kata Daus, sektor pertanian juga di nilai bisa efektif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Sektor pertanian juga bisa survive menurut saya di tengah pandemi, karena permintaan dan kebutuhan masyarakat akan sayur, buah dan lain sebagainya tetap. Jadi ini bisa menjadi perhatian pemerintah," tutupnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved