Pengamat Pendidikan Untan Sebut Masih Banyak Ditemukan Guru yang Mengajar Tidak Sesuai Keilmuannya

“Khususnya SMK gurunya masih kurang, kalau guru umum mungkin kita cukup, tapi kalau guru yang sesuai dengan programnya masih kurang,” ujarnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
IST
Dr. Aswandi sebagai pengamat pendidikan Kalbar 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, bahwa Kalbar masih kekurangan sekitar 3000 guru, terutama guru kejuruan SMK.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan Universitas Tanjungpura (Untan), Dr Aswandi mengatakan memang begitulah keadaannya. Bahkan kekurangan guru tersebut sudah dialami dari sejak lama.

Dikatakannya khususnya guru SMK yang merupakan guru produktif atau guru jurusan yang memang masih banyak kekurangan pada tiap jurusan.

“Khususnya SMK gurunya masih kurang, kalau guru umum mungkin kita cukup, tapi kalau guru yang sesuai dengan programnya masih kurang,” ujarnya.

Dikatakannya terhadap kekurangan guru produktif tersebut. Maka banyak sekali guru jurusan yang mengajar di Kalbar datang dari luar Kalbar.

Kadisdik Sebut Kalbar Masih Kurang Tenaga Pendidik Sebanyak 3000 Guru

Ia mengatakan memang sejauh ini belum ada Perguruan Tinggi di Kalbar yang memang menyediakan jurusan untuk guru jurusan khusus SMK yang memang mempunyai latar belakangnya pendidikan.

“Di Kalbar belum ada, makanya guru produktif banyak datang dari luar. Kita pernah berfikir kenapa tidak merekrute lulusan teknik tapi tidak mau tetap harus serjana pendidikan,” ujarnya.

Dikatakannya faktanya dilapangan banyak yang bukan lulusan FKIP yang mengajar karena kekurangan guru jurusan.

“Kalau pemerintah mau banyak di Jawa yang bisa direkrute atau dengan sistem kerja sama,” ucapnya.

Lanjutnya menyampaikan bahwa masih banyak ditemukan guru yang mengajar tidak sesuai bidang pendidikannya. Masalah tersebut terjadi karena kekurangan guru.

“Memang kalau seperti itu tidak boleh dan tidak diakui sesuai UU. Karena memang harus sesuai bidang keilmuan,” tegasnya.

Seharusnya ada terobosan dalam menyikapi kekurangan guru di Kalbar tidak hanya melalui Pendaftaran CPNS, PPPK tapi bisa juga mengangkat guru dari daerah lain. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved