CHINA Dituding Berniat Negatif ke Indonesia, Tiongkok Kepergok Operasikan Sensor Bawah Air ?
pihak Indonesia melalui Badan Keamanan Laut atau Bakamla memergoki sebuah kapal Survey China Xiang Yang Hong 03 di sekitaran wilayah dekat perairan Se
Setelah menerima informasi tersebut, Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Bakamla Suwito yang sedang memimpin tim SAR Bakamla mengevakuasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu langsung berkoordinasi dengan komandan SAR gabungan.
• CHINA Vs Amerika, Tiongkok Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan | Tantang Kapal Induk AS
Ia kemudian memerintahkan komandan kapal KN Pulau Nipah 321, Letkol Bakamla Anto Hartanto, untuk segera bertolak menuju selat sunda mendekati kapal tersebut.
Sekitar pukul 09.30 WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat sunda.
Berdasarkan hasil komunikasi dan identifikasi diketahui, bahwa kapal ini memang bertolak dari China menuju Samudera Hindia dan melewati perairan Indonesia menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS.
Dari keterangan yang diberikan, penyebab tidak terdeteksinya AIS dalam tiga periode waktu disebabkan karena adanya kerusakan pada sistem tersebut.
Merujuk Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis bagi Kapal yang berlayar di Wilayah Perairan Indonesia tertanggal 20 Februari 2019, disebutkan setiap kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib memasang dan mengaktifkan AIS.
Setelah itu, KN Pulau Nipah 321 terus membayangi kapal survei China hingga keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).
Sekitar pukul 21.00 WIB, kapal sasaran telah keluar dari ZEEI.
Materi di artikel ini juga telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kecurigaan Bakamla, kapal survei China operasikan sensor bawah air di perairan RI
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838