Pelaku Pemukulan Sekretaris KNPI di Mempawah Diduga Oknum Marinir

Hal itu dibenarkan Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah melalui Paur Humas Polres Mempawah Bripka Susworo Putu Sastro.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Sekretaris KNPI Mempawah, Adityo Nugroho diduga menjadi korban pemukulan oknum Marinir. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekretaris KNPI Mempawah, Adityo Nugroho diduga menjadi korban pemukulan oknum Marinir.

Pemukulan terjadi sekitar pukul 21.30 WIB di salah satu cafe di Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu 30 Januari 2021.

Hal itu dibenarkan Kapolres Mempawah AKBP Fauzan Sukmawansyah melalui Paur Humas Polres Mempawah Bripka Susworo Putu Sastro.

“Pada hari Sabtu tanggal 30 Januari 2021 sekitar pukul 21.00 wib telah terjadi perkelahian antara anggota oknum marinir dengan Fuad Riadi,” ujarnya minggu 31 Januari 2021.

BREAKING NEWS: Jadi Korban Pemukulan, Sekretaris KNPI Mempawah Adityo Minta Polisi Usut Pelaku

Menurut Bripka Susworo, ada empat orang yang menjadi korban pada kejadian itu, Fuad, Ajis, Algi dan Hendra.

Sementara itu Sekretaris KNPI Mempawah Adityo Nugroho juga manjadi korban pemukulan saat akan melerai perkelahian antara sekolompok pengunjung dengan pengunjung lainnya.

"Masalahnya hanya karena kursi yang diambil pengunjung cafe dari kelompok tersebut karena melihat kursi tersebut banyak. Namun kelompok pengunjung tersebut merasa tidak terima akhirnya cekcok dan berujung pertikaian," ujar Tyo.

Karena melihat pengunjung tersebut jadi bulan-bulanan kelompok tersebut akhirnya ia mencoba melerai.

"Saat saya coba melerai itulah saya juga mendapat pukulan dari kelompok tersebut dan menyebabkan pelipis mata saya sobek," katanya.

Kemudian Adityo melakukan visum untuk kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian.

"Saya sudah visum dan sangat dirugikan akibat peristiwa ini, tentunya saya akan membuat laporan ke posisi. Saya harap polisi dapat mengusut pelaku pemukulan ini, karena korban tidak hanya saya, termasuk pemilik cafe juga korban karena banyak mengalami kerugian," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved