HEBOH Suara Dentuman Misterius Gemparkan Warga di Bali, Ini Penjelasan BMKG
Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA
Gempa bumi kembali mengguncang dengan magnitudo 5,1, Jumat 22 Januari 2021 sore WIB.
Kabar tersebut berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di akun Twitter @infoBMKG.
BMKG memastikan gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
“#Gempa Mag:5.1, 22-Jan-21 17:45:53 WIB, Lok:4.86 LU,127.40 BT (124 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:67 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG,” cuit @infoBMKG.
Sebelumnya, gempa magnitudo 7,1 terjadi Kamis kemarin pada pukul 19.23 WIB.
Pusat gempa berada di laut 134 km timur laut Melonguane.
"#Gempa Mag:7.1, 21/01/2021 19:23:07 (Pusat gempa di laut 134 km TimurLaut MELONGUANE), Kedlmn:154 Km Dirasakan (MMI) IV Melonguane, IV Tahuna, IV Ondong, III Manado, III Bitung, II Bolaang Uki, II-III Gorontalo, II-III Halmahera Utara, II-III Galela, #BMKG," demikian cuit akun BMKG.
Sementara itu sebelumnya BMKG menyebut gempa dirasakan dengan skala IV MMI di Meloungane dan Ondong.
Kemudian Skala III dirasakan di Manado, Bitung, Gorontalo, hingga Halmahera Utara dan Galela.
Tak Berpotensi Tsunami
Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno menyebut gempa ini berada di wilayah Laut Filipina.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update atau pembaruan dengan magnitudo M 7,0.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km," ungkapnya melalui keterangan tertulis.
Sementara itu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault )," ungkapnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Suara Dentuman Misterius yang Gemparkan Warga di Bali, Ini Penjelasan BMKG"