Pemda Tegaskan Kain Tenun Sidan yang Banyak di Negara Tetangga, 90 Persen Asal Kapuas Hulu
Hasnul menjelaskan, tenun sidan terbanyak diproduksi oleh IKM tenun sidan yang berada di Desa Kantuk asam Kecamatan Puring Kencana.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kepala Bidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kapuas Hulu, Hasnul Shabri menegaskan bahwa, tenun sidan yang dipakai oleh negara tetangga 90 persen berasal dari produk pengrajin tenun sidan Kapuas Hulu (Indonesia).
"Tenun Sidan hasil karya para pengrajin dari warga Kecamatan Kecamatan Puring Kencana, Badau, Batang Lupar, Putussibau Utara, dan Embaloh Hulu, yang merupakan Kabupaten Kapuas Hulu," ujarnya kepada wartawan, Jumat 22 Januari 2021.
Hasnul menjelaskan, tenun sidan terbanyak diproduksi oleh IKM tenun sidan yang berada di Desa Kantuk asam Kecamatan Puring Kencana.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terutama adanya klaim dari negara tetangga, tenun sidan Dayak Iban mempunyai motif atau corak khas yang belum ada di negara lain.
Baca juga: 8 Jabatan Eselon II di Kapuas Hulu Kosong, Jabatan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BKD Akan Dilelang
"Kami juga akan lebih intensif dalam melakukan pembinaan terhadap IKM tenun sidan. Pemerintah akan berupaya untuk tetap mempertahankan tenun sidan sebagai produk khas budaya (Kapuas Hulu) Indonesia," ucapnya.
Selain itu juga, kata Hasnul bagaimanapun Malaysia merupakan pangsa pasar yang mendominasi, dan menjanjikan bagi para pengrajin, apalagi harganya relatif lebih tinggi dibanding pasar dalam negeri.
"Kami akan mencoba menggandeng alternatif pemasaran melalui aplikasi online,"ungkapnya.
Berita sebelumnya, kalau Bea dan Cukai Nanga Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Kapuas Hulu, juga telah menyiapkan sejumlah komoditi yang siap di ekspor ke negara Malaysia. Diantaranya adalah komoditi program kain tenun asal Kapuas Hulu. (*)
