Jenazah Mulyadi Eks Ketum PB HMI Teridentifikasi, Bowo: Kami Menyayangimu, Bang
Dari hasil identifikasi terhadap 310 kantong jenazah dan 250 kantong property, tim DVI mengidentifikasi 6 jenazah, satu di antaranya, Mulyadi P Tamsir
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Slamet Bowo Santoso, akhirnya memperoleh kepastian tentang kakak kandungnya, Mulyadi penumpang Sriwijaya Air SJ-182, yang jatuh di kepulauan seribu, pada 9 Januari 2021 lalu, usai lepas landas.
Selasa, sore tadi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, kembali mengumumkan hasil identifikasi terhadap temuan jenazah korban penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Dari hasil identifikasi terhadap 310 kantong jenazah dan 250 kantong property, tim DVI mengidentifikasi 6 jenazah, satu di antaranya, Mulyadi P Tamsir.
Baca juga: Mulyadi P Tamsir, Eks Ketum PB-HMI Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Teridentifikasi
Sejak pesawat yang membawa total 62 orang tersebut dinyatakan jatuh, Bowo langsung ke Pontianak, membawa berkas yang diperlukan untuk kebutuhan identifikasi forensik.
Mewakili ayahnya, Bowo juga terbang ke Jakarta. Di sana Bowo sempat bertemu dengan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, termasuk Gubernur Jakarta, Anis Baswedan. Para tokoh nasional itu, menyampaikan duka mendalam atas korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Setelah 10 hari pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Bowo dan keluarga akhirnya mendapatkan kepastian. Keluarga besarnya, teridentifikasi, kakak kandungnya Mulyadi, Makrufatul Yeti Srianingsih, kakak ipar dan Khasanah mertua Mulyadi.
"Alhamdulillah. Segala puji hanya untuk-Nya. Akhirnya jasadmu teridentifikasi. Insya Allah keluarga besar Ikhlas mengantarmu baring dengan tenang," tulis Bowo adik kandung Mulyadi dikutip dari laman Facebooknya.
Rencananya, jenazah Mulyadi akan dimakamkan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Namun, sebelum dipulangkan, Bowo akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan PB HMI pusat untuk proses penghormatan terakhir di Jakarta.
"Dimakamkan di Sintang. Besok kami koordinasikan ke RS Kramat jati dulu. Lusa Insya Allah udah bisa diterbangkan ke Sintang. Ini lagi mau koordinasi sama kawan-kawan PB HMI untuk prosesi penghormatan terakhir di Jakarta," ujar Bowo.
Bowo meyakini, meski Mulyadi telah tiada, namanya tetap akan abadi. Berikut kutipan lengkap Slamet Bowo Santoso di laman Facebooknya:
Innalilahi wa innailaihi rojiun. kita berasal dari Robb yang satu dan pasti kembali kepada-Nya. Kami yang hidup hanya tinggal menunggu waktu yang sudah ditetapkan.
Insya Allah Kamis lusa 21 Januari 2021 kita sampai di Sintang. Kembali ke pangkuan bunda. Kami menyayangimu bang. Kami tahu namamu tak akan ikut mati. Kami yakin engkau hanya berpindah tempat dan kini tempatmu lebih indah dari dunia yang fana. (*)