DUA Gempa Lampung Terbaru Magnitudo 5,4 - Setelah Pesisir Barat, Kembali Guncang Tanggamus

Kabar gempa bumi terbaru terjadi di Provinsi Lampung, Sabtu 16 Januari 2021 sore WIB

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
BMKG
BMKG ShakeMap gempa bumi yang terjadi di Tanggamus, Lampung, Sabtu 16 Januari 2021 sore WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar gempa bumi terbaru terjadi di Provinsi Lampung, Sabtu 16 Januari 2021 sore WIB.

Setelah mengguncang daerha Pesisir Barat, gempa kembali terjadi di Tanggamus.

Hal itu dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Terbaru gempa bumi di Lampung terjadi di terjadi di daerah Barat Daya Tanggamus.

Gempat di Tanggamas terjadi pukul 16.26 WIB.

Gempa bumi yang terjadi di Tanggamus berkekuatan Magnitudo 5,4.

Baca juga: UPDATE Gempa Bumi Guncang Sinabang Simeulue Aceh Magnitudo 4,7 Malam Ini

Baca juga: Gempa Mamuju - Nyawa Gita Sutriani Tak Tertolong Saat Ambil HP Yang Ketinggalan di Rumah

Adapun lokasi gempa terjadi di 6.41 Lintang Selatan(LS) dan 103.86 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa berada di laut 138 Km Barat Daya Tanggamus.

Gempa terjadi pada kedalaman 45 KM.

"#Gempa Mag:5.4, 16-Jan-21 16:26:44 WIB, Lok:6.41 LS, 103.86 BT (Pusat gempa berada di laut 138 km Barat Daya Tanggamus), Kedlmn:45 Km Dirasakan (MMI) II-III Liwa, II-III Tanggamus, II-III Bandar Lampung, II-III Pesawaran, II-III Teluk Betung #BMKG," tulis BMKG melalui akun Twitter, @infoBMKG.

Sekitar 2 menit sebelumnya, gempa juga mengguncang wilayah Pesisir Barat, Lampung dengan kekuatan magnitudo 5,4.

Namun, gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Gempa Majene - 27 Orang Tewas, Belasan Ribu Mengungsi

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Pastikan Keluarga Korban Meninggal Dunia Gempa Sulawesi Dapatkan Santunan

#Gempa Mag:5.4, 16-Jan-21 16:26:44 WIB, Lok:6.41 LS,103.86 BT (135 km BaratDaya PESISIRBARAT-LAMPUNG), Kedalaman:45 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG,” tulis BMKG melalui akun Twitter, @infoBMKG.

Apa itu Skala MMI?

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang kelaur rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

Tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi gempa sebagai berikut:

1. Tetap tenang

Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!

Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.

2. Di dalam rumah

Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.

Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.

Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.

Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.

3. Di luar ruangan

Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.

Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.

Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.

4. Di kerumunan

Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.

Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.

Baca juga: Ustadz Dasad Latif Selamat dari Gempa Majene Hotel Maleo Mamuju karena Kunjungi Orangtua di Pinrang

5. Di gunung atau dataran tinggi

Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.

Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

7. Di dalam kendaraan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.

Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved