BENARKAH Penderita Maag Gangguan Pencernaan Kronis Tidak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 ?
Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr Ari Fahrial Syam,
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Rekor Covid hari ini yang terus terjadi di Tanah Air membuat kehadiran vaksin dan penerapannya tentunya diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi pandemi.
Dari sekian banyak vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia tersebut, ada vaksin Sinovac dan juga vaksin Pfizer yang digadang-gadang akan digunakan dalam proses vaksinisasi.
Indonesia sudah memulai program vaksinasi Covid-19 sejak Rabu 13 Januari 2021 lalu.
Namun ternyata, ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa mendapatkannya.
Baca juga: EFEK Samping Vaksin Covid 19 ? 23 Orang Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin Corona Pfizer BioNTech
Lantaran adanya kekhawatiran terkait dengan efek samping vaksin Corona.
Termasuk risiko kematian seperti yang terjadi di Norwegia baru-baru ini, di mana puluhan orang dikabarkan meninggal setelah vaksin dari jenis vaksin Pfizer digunakan di satu di antara negara di Benua Biru (julukan Eropa) tersebut.
Satu di antara kekhawatiran itu adalah pada orang-orang yang menderita penyakit saluran pencernaan atau gastrointestinal.
Benarkah demikian?
Penjelasan Ahli
Vaksin pada penderita gangguan pencernaan gastrointestinal ternyata tetap bisa menerima vaksin.
Hal itu tidak menjadi masalah karena vaksinasi sebenarnya tidak dapat dilakukan hanya pada pasien dengan masalah kronis atau yang tidak terkontrol saja.
Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH kepada Kompas.com, Kamis 14 Januari 2021 lalu, sebagaimana dikutip dari laman Kontan.co.id.
Baca juga: Bupati Erlina Nyatakan Siap Menjadi Orang Pertama di Suntik Vaksin Sinovac
Menurut dia, gangguan pencernaan kronis yang tidak bisa menerima vaksin adalah penyakit inflammatory bowel disease (IBD), yang juga disebabkan gangguan autoimun.
"Tapi hanya pasien IBD yang kondisinya akut dan dalam terapi yang tidak boleh menerima vaksin," terangnya.
Selain itu, dia mengatakan, bahwa pasien dengan masalah lambung atau dikenal sebagai sakit maag tidak ada masalah untuk mendapatkan vaksin Covid-19.