Warga Teriak Ada Gempa, Kantor Gubernur Sulawesi Barat Ambruk dan Sejumlah Bangunan Rusak Parah
sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Gempa susulan ini lebih kuat magnitudonya jika dibandingkan pada gempa sebelumnya pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 14.30 Wita.
Warga mengungsi
Sementara itu, ratusan warga pesisir di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengungsi.
Mereka memilih ke perbukitan karena khawatir tsunami pasca-gempa magnitudo 5,9 mengguncang Majene, Kamis 4 Januari 2021.
Hingga malam ini, ratusan warga masih bertahan di tenda pengungsian.
Mereka takut pulang ke rumahnya karena khawatir akan tsunami dan gempa susulan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin.

Lebih jauh, Sirajuddin mengatakan, ada sekitar 200 warga Malunda tinggalkan rumahnya setelah gempa tadi siang.
"Mereka ketakutan adanya info tsunami, " kata Sirajuddin, seperti ditulis tribun-timur.com. Sirajuddin menyampaikan, gempa 5,9 SR yang mengguncang Majene tidak berpotensi tsunami. Hal itu sesuai dari hasil analisis BMKG.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Lombok dan NTT, BMKG: Terasa hingga Denpasar dan Kuta Bali
"Malam ini mereka akan turun ke lokasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gempa ini tidak berpotensi Tsunami.
Sekadar diketahui, pasca-gempabumi, hujan deras mengguyur wilayah Majene. Hujan turun sejak sore hingga malam ini dengan intensitas sedang hingga lebat.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan hingga daerah Polewali, IV-V MMI, Mamuju. Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Kemudian, juga dirasakan warga Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Hotel dan RS Rusak Parah",