Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Korban SJ 182 Agus Minarni Teridentifikasi dari Jempol Kanan, Minta Dimakamkan di Mempawah
Agus Minarni merupakan adik kandung dari Ketua Yayasan Pontren Darussalam Sengkubang Ustaz Yusdiansyah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dua korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak teridentifikasi oleh Tim Disaster and Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Rabu 13 Januari 2021.
Kedua korban ini merupakan warga Kabupaten Mempawah atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni.
Agus Minarni merupakan warga Mempawah yang lahir pada 1 Agustus 1973. Agus Minarni berdomisili di Mempawah Hilir,
Agus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Agus Minarni berhasil diidentifikasi lewat jempol kanan.
Sementara itu, Indah Halimah Putri teridentifikasi lewat sidik jari jempol kiri. Berdasarkan dokumen DVI, Indah lahir pada 1 Oktober 1994 dan berdomisili di Sungai Pinang, Sumatera Selatan.
Agus Minarni dan suaminya Muhammad Nurkholifatul Amin menjadi korban dalam kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182. Keduanya merupakan keluarga besar dari Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang.
Baca juga: Hari ke 7 Tragedi Sriwijaya Air Jatuh, Basarnas Bakal Evaluasi Pencarian Korban SJ182
Agus Minarni merupakan adik kandung dari Ketua Yayasan Pontren Darussalam Sengkubang Ustaz Yusdiansyah.
Ustad Yusdiansyah menyatakan keluarga Insya Allah telah ikhlas menerima musibah ini. "Permohonan maaf atas nama almarhum dan almarhumah, bila semasa hidup ada khilaf dan salah yang pernah diperbuat," ujar Ustad Yusdiansyah kepada jamaah yang hadir saat salat gaib dan doa bersama.
Ustaz Yusdiansyah juga menyampaikan, akan terus mengikuti perkembangan dari informasi di Pontianak dan Jakarta.
"Bila nanti jenazah diketemukan utuh atau hanya sebagiannya, Insya Allah akan diusahakan untuk dibawa ke Sengkubang. Untuk kemudian dilakukan kembali salat jenazah dan pemakaman sebagaimana pengurusan jenazah pada umumnya," tutupnya.
Agus Minarni diketahui merupakan guru Bidang Studi Agama di SMAN 1 Mempawah.
Teridentifikasinya jasad Agus Minarni turut ditanggapi Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi.
Wabup mengatakan, Pemkab Mempawah dan seluruh masyarakat Mempawah ikut berduka cita atas kejadian yang menimpa Agus Minarni dan suaminya Muhammad Nurkholifatul Amin.
"Tentu kami sangat berduka cita atas kejadian ini, kepada pihak keluarga tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini," ujar Muhammad Pagi kepada awak media.
Sesuai informasi dari keluarga korban, kata Muhammad Pagi, jenazah Agus Minarni masih dalam proses pengurusan administrasi. Menurutnya, dalam waktu dekat jenazah akan dibawa ke Kabupaten Mempawah.
"Insyaallah Pemkab Mempawah akan memfasilitasi pengurusan kepulangan jenazah, dari keperluan hingga pengurusan sampai datang ke rumah duka," tegasnya.
Muhammad Pagi mengatakan, ia bersedia mendampingi pihak keluarga dalam menerima kedatangan jenazah di Bandara Supadio Pontianak.
"Kita juga akan memfasilitasi segala proses kelancaran operasional dari Bandara Supadio ke tempat tinggal almarhumah di Mempawah," pungkasnya.
6 Korban Teridentifikasi
Hingga Kamis 14 Januari 2021 tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi enam korban Sriwijaya Air Sj 182.
Tim DVI pertama kali mengidentifikasi korban atas nama Okky Bisma pada Senin lalu. Okky Bisma berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.
Kemudian, pada Selasa, tim DVI mengidentifikasi tiga korban yakni Fadly Satrianto (38), warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur. Kemudian Khasanah (50), warga Pontianak Barat dan Asy Habul Yamin (36), warga Sintang. Sementara pada Kamis, kembali teridentifikasi Agus Minarni, warga Mempawah Hilir dan Indah Halimah Putri, warga Sungai Pinang, Sumatera Selatan.
Akta kematian dan dokumen kependudukan dari tiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin telah diterbitkan.
“Tiga korban yang ditemukan kemarin, dokumen kependudukannya sudah kami selesaikan. Penyerahannya menunggu kesepakatan keluarga dan nanti bersama-sama dengan Pak Dirut Jasa Raharja,” ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif.
Sementara itu, akta kematian Okky Bisma telah diterbitkan sebelumnya dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Akta kematian Indah dan Agus diproses Akta kematian dan dokumen kependudukan korban atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni sedang diproses. Setelah itu, dokumen akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Sambangi Istri Korban
Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah menyambangi Evi, istri dari Kolisun yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Menurut Wabup, mertua Kolisun sempat melarang menantunya untuk pergi belanja barang ke Jakarta.
"Mertuanya sudah melarang dan meminta agar dia belanja di Pontianak saja. Tapi karena dia ingin cari yang murah dan banyak varian jadi belanja di Jakarta. Dia mencari agen barang-barang plastik seperti pot bunga dan lainnya, agar banyak variasi," ujar Wabup Hairiah, Kamis 14 Januari 2021.
Sesampainya di Jakarta, Kolisun terus berkomunikasi dengan istrinya. Mereka saling telepon untuk memberikan kabar satu sama lain. Kolisun juga mengabarkan rencana kepulangannya menggunakan Sriwijaya Air.
Dari pengakuan Evi, sesaat sebelum naik pesawat mereka sempat berkomunikasi. "Istrinya juga tahu kalau suaminya naik Sriwijaya Air, dan sempat ditelepon tidak aktif. Dia mengira handphone suaminya ngedrop, dan dia baru tahu malam hari melalui Facebook," katanya.
Kabar duka itu juga didapatkan Evi dari kepala desa yang datang kerumahnya. Kolisun dan Evi bertemu saat keduanya bekerja di Malaysia. Setelah pulang ke Indonesia, keduanya menikah dan menetap di Sambas.
Kolisun bekerja sebagai pedagang barang-barang perabotan sementara dan istrinya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Kolisun meninggalkan satu orang istri dan 3 orang anak. "Yang paling tua sudah sekolah. Istrinya berusaha tegar, ikhlas dan ingin membesarkan anak-anaknya," tutup Wabup.
Menurut Hairiah, kisah pilu justru datang dari anak korban yang paling kecil. "Anaknya yang paling kecil masih bertanya-tanya kapan ayahnya pulang. Kalau yang besar dia sudah bisa mengerti, tapi sebagai seorang ibu perlahan-lahan istrinya menjelaskan," kata Wabup Hairiah.
Hairiah juga mengungkapkan rasa duka yang mendalam kepada korban. "Turut sedih dan berduka untuk para korban. Kita berdoa bersama semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni dosa dosanya, dan mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT," katanya.
20 Warga Kalbar
Distrik Manager Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman memastikan ada 20 orang merupakan warga Kalimantan Barat dari total 62 penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Hal ini berdasarkan hasil pendataan kartu tanda penduduk yang digunakan para penumpang.
Dari hasil pendataan, terdapat 10 orang warga Kota Pontianak, dua orang warga Kabupaten Kubu Raya, satu orang warga Kabupaten Sambas, dua orang warga Kabupaten Mempawah, satu orang warga Kabupaten Landak, dua orang warga Kabupaten Ketapang, dan dua orang warga Kabupaten Sintang.
Hingga saat ini, tim DVI Mabes Polri masih terus melakukan identifikasi terhadap korban, dengan mencocokkan data Amtemortem dengan Posmortem yang didapat.
Faisal mengatakan, pihaknya dari maskapai selain siap memfasilitasi pihak keluarga yang hendak ke Jakarta untuk membantu Proses Identifikasi, pihaknya juga akan memfasilitasi pemulangan jenazah hingga pemakaman.
Hingga Kamis, pihaknya telah memfasilitasi sebanyal 30 anggota keluarga yang mewakili 18 korban.
"Untuk proses pemulangan ini nanti berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak keluarga, kapan dan dimana akan di makamkan. Ketika tim DVI sudah mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan keluarga, nantinya kita akan membicarakan terkait proses pemulangan jenazah dan pemakamannya. Kami sebagai fasilitator, siap memfasilitasi,"tuturnya saat konferensi pers di Crisis Center Gedung Serbaguna Candra Dista Wiradi, Bandara Supadio, Kamis sore.