Breaking News

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Tim DVI Polri Terima 112 Sampel DNA, Dua Warga Kalbar Asy Habul Yamin dan Khasanah Teridentifikasi

Rasanya belum bisa menerima kenyataan. Perlahan, kami berusaha untuk percaya apa yang terjadi. Insya Allah, kami ikhlas

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Kerabat korban memandangi karangan bunga ucapan duka atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum mengantar keluarga Asy Habul Yamin ke Bandara 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Asy Habul Yamin pada Selasa 12 Januari 2021.

Setelah mendapat kabar itu, Rabu 13 Januari 2021 pihak keluarga keluarga Asy Habul Yamin, korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bertolak ke Jakarta

Tim DVI Polri telah mengidentifikasi empat penumpang korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Selain Asy Habul Yamin ada satu warga Kalbar lainnya yakni Khasanah (50) warga Pontianak Barat.

Sementara dua korban lainnya yakni Okky Bisma (30) warga Kramat Jati, Jakarta Timur dan Fadly Satrianto (38) warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.

Asy Habul Yamin merupakan saudara kandung Faisal Rahman, YouTuber asal Sintang, Kalimantan Barat, yang juga terdaftar dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak.

Dari pantauan Tribun di rumah duka, ada empat mobil yang mengantar keluarga korban Asy Habul Yamin ke Bandara Tebelian Sintang, oleh kerabat. Rumah duka berada di Jalan MT Haryono, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.

Jenazah Asy Habul Yamin teridentifikasi dari kecocokan sidik jari jempol kanan dengan data yang berada di e-KTP.

"Tadi malam kami sudah dihubungi keluarga dari Jakarta. Baru satu yang teridentifikasi," kata Budi Kurniawan, keluarga dekat Asy Habul Yamin kepada Tribun Pontianak.

Budi mengatakan, ibunda Asy Habul Yamin, istri maupun anaknya serta keluarga besar sudah ikhlas dengan kepergian pria yang akrab disaap Aas tersebut.

Baca juga: Rekaman Terakhir Ibu & Ayah Sebelum Tragedi Sriwijaya Air SJ182 - Telepon Terakhir Rusni Tanya Cucu

"Intinya, keluarga sudah ikhlas. Rencana, mau dimakamkan di Lampung, tempat istrinya," kata Budi.

Korban Asy Habul Yamin, meninggalkan istri dan empat anak yakni tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki.

Budi menyatakan, istri Asy Habul Yamin sempat terpukul mendapat informasi suami dan adik iparnya berada dalam pesawat Sriwijaya Air.

"Kami sekeluarga terpukul sekali. Rasanya belum bisa menerima kenyataan. Perlahan, kami berusaha untuk percaya apa yang terjadi. Insya Allah, kami ikhlas," kata Budi.

Ketua Tim DVI AKBP Joseph Ginting menyatakan, sudah 21 anggota keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang mereka data.

"Hari ini, ada satu orang keluarga korban dari Sintang yang akan diambil sampel. Tapi cuaca kurang bersahabat. Pengambilan sampel DNA langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati, tidak dilaksanakan disini," tutur AKBP Joseph Ginting.

Baca juga: Jasa Raharja Sudah Kantongi Data Ahli Waris Korban Pesawat Sriwijaya Air

Pada 10 Januari DVI sudah mengirim 19 sampel dan 11 Januari kembali dikirim 2 sampel.

“Total menjadi 21 sampel. Dipusat, sepertinya sampel DNA belum ada konfirmasi lengkap berhubung masih terdapat dua penumpang identitasnya belum konek," tambahnya.

Ia memastikan, akan dilakukan koordinasi lintas sektor untuk mengetahui siapa sebenarnya yang menjadi korban dalam penerbangan.

Belum Serahkan
Sementara itu, Tim DVI Polri telah menerima 112 sampel DNA, 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti pesawat Sriwijaya Air SJ-182 per Rabu (13/1) pukul 09.00 WIB. Temuan tersebut saat ini masih dalam proses identifikasi.

"Selanjutnya kantong-kantong tersebut akan dilakukan identifikasi oleh tim," kata Karo Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

Sebagian hasil dari proses tersebut, telah teridentifikasi 4 orang penumpang SJ-182. Mereka adalah Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, dan Asy Habul Yamin. Namun hingga hari ini bagian tubuh yang sudah teridentifikasi itu belum dipulangkan ke pihak keluarga.

Rusdi mengatakan lantaran pihak keluarga korban ingin menunggu sampai bagian tubuh lain dari korban bersangkutan berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Terlebih saat ini proses pencarian identifikasi pencocokan masih berlangsung.

Keluarga menginginkan bagian tubuh yang telah ditemukan dan teridentifikasi itu untuk disimpan dulu oleh tim DVI. Sehingga jika nanti ada tambahan bagian tubuh lain yang ditemukan bisa langsung ditambahkan.

"Keinginan dari keluarga adalah karena proses rekonsiliasi masih berjalan maka dimungkinkan body part-body part para korban ini bisa lebih banyak ditemukan," jelas dia.

"Sehingga keluarga menginginkan yang sudah ditemukan disimpan dulu mungkin apabila ada penambahan-penambahan itu akan menjadi bagian yang ditambahkan," imbuhnya.

Sementara itu Supeno Hendri Kiswanto, orangtua kandung dari Okky Bisma, salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil teridentifikasi tim DVI datang menyambangi Posko Ante Mortem DVI di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 13 Januari 2021.

Supeno Hendri Kiswanto datang untuk bertanya soal permintaan pengambilan jenazah putranya. Tim DVI Polri telah memberi persetujuan tersebut, dan pengambilan jenazah dijadwalkan pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 10.00 WIB pagi.

"Hari ini konfirmasi untuk pengambilan jenazah esok hari. Jadwalnya jam 10 pagi," kata Supeno di lokasi.

Disampaikan Supeno, jenazah Okky Bisma akan dibawa ke rumah almarhum yang terletak di Balekambang, Condet, Jakarta Timur, dan langsung dimakamkan pada hari yang sama. "Langsung dimakamkan di Balekambang, Condet. Itu domisili almarhum," katanya.

Fasilitasi Pemakaman
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji memastikan Pemprov Kalbar siap membantu penanganan dan pemakaman korban SJ-182. Kesiapan ini disampaikan Sutarmidji saat mengunjungi Crisis Centre Sriwijaya Air SJ-182 di Gedung Serba Guna Chandra Dista Wiradi, Selasa 12 Januari 2021.

Gubernur terus mengikuti perkembangan terakhir dari kasus kecelakaan ini. Ia berharap, secepatnya teridentifikasi semua korban sehingga dapat memantau persiapan-persiapan yang dibutuhkan oleh keluarga korban.

"Saya meminta kepada pihak Sriwijaya Air menyampaikan bahwa penumpang yang menjadi korban dari Kota Pontianak, Mempawah, Sintang, Ketapang dan yang terdaftar sudah terindentifikasi semua oleh tim DVI," tutur Sutarmidji.

Sutarmidji mengatakan, akan meminta para bupati untuk menyiapkan ambulans untuk mengantar jenazah dan mempersiapkan tempat pemakaman. Semua ini harus dipersiapkan dengan benar-benar sehingga keluar korban tidak terbebani lagi.

"Jika memang ingin penanganan dengan baik, maka data harus tersedia dengan lengkap. Dari situ, nanti ada tidak yang mengikuti BPJS Ketenagakerjaan karena BPJS Ketenagakerjaan harus punya," tambahnya.

"Selain itu, pihak Jasa Raharja sudah menyiapkan semuanya. Masalah keputusan yang tidak sesuai dengan nama di KTP bukan kewenangan urusan kita tetapi itu urusan Jasa Raharja, yang jelas apapun yang dibutuhkan untuk kelancaran dalam penanganan ini sampai kepada pemakaman akan kita bantu," pungkasnya.

Kesanggupan untuk memfasilitasi keluarga korban juga disampaikan Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak Faisal Rahman. "Kita akan fasilitasi proses pemulangan, hingga pemakaman," tutur Faisal Rahman.

Faisal Rahman menyampaikan, pada Rabu pihaknya juga memberangkatkan keluarga korban Sriwijaya Air dari Sintang. Pihaknya memfasilitasi keluarga sampai di Jakarta. Sampai hari ini, jelasnya, rencana pemakaman masih menunggu informasi dari tim di RS Kramat Jati.

Kantor pusat, katanya, sedang berkomunikasi kapan dan bagaimana keputusan dari DVI Kramat Jati.

"Besok terdapat dua orang anggota keluarga yang akan mewakili satu korban yang akan diberangkatkan SJ 185 pukul 07.15 WIB. Total dari Kota Pontianak dengan besok yang sudah berangkat sejumlah 30 anggota keluarga untuk mewakili 18 korban," pungkasnya. (ags/ivi/fer)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved