Pelantikan Presiden Amerika Terpilih Segera Digelar, Joe Biden Senang Dengar Kabar Trump Tak Hadir
Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden segera akan dilaksanakan tinggal menghitung hari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, WILMINGTON - Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden segera akan dilaksanakan tinggal menghitung hari.
Namun, ada kabar bahwa Presiden AS saat ini, Donald Trump tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden.
Bagaimana reaksi Joe Biden?
Politisi Demokrat ini malah senang.
Joe Biden mengaku senang ketika mendengar kabar tersebut.
Baca juga: MURKA TRUMP terhadap Wapres Amerika Mike Pence, Berikut Kronologis Penyebabnya
Baca juga: HASIL AKHIR Pilpres Amerika 2020 - Joe Biden Raup 306 Electoral Votes, Trump hanya 232 Suara
Biden bahkan menyebut bahwa keputusan Trump tersebut adalah salah satu dari sedikit keputusan yang dia sepakati.
"Itu hal yang baik, dia tidak muncul," kata Biden kepada wartawan Wilmington, Delaware, AS, pada Jumat 8 Januari 2021 kemarin, sebagaimana dilansir dari CNN.
"Dia bahkan melampaui anggapan terburuk saya tentangnya”.
“Dia telah mempermalukan negara, mempermalukan kita di seluruh dunia. Dia tidak layak memegang jabatan itu," tutur Biden.
Diberitakan sebelumnya, Trump memastikan tidak akan hadir dalam pelantikan Biden sebagai Presiden AS pada 20 Januari nanti.
"Bagi siapa pun yang bertanya, saya tidak akan datang pada Inaugurasi pada 20 Januari," tulis Trump di Twitter.
Kendati demikian, Biden mengaku senang mendengar kabar Wakil Presiden AS Mike Pence akan menghadiri pelantikannya.
"Kami menyambutnya. Jadi Mike, wakil presiden, dipersilakan untuk datang. Kami akan merasa terhormat dia hadir di sana dan untuk bergerak maju dalam transisi," imbuh Biden.
Di sisi lain, Partai Demokrat di DPR sedang mempersiapkan pemakzulan terhadap Trump yang diharapkan dapat diperkenalkan paling cepat pada Senin 11 Januari 2021.
Sementara itu Biden memilih tidak ikut campur jika Kongres AS mencopot jabatan Trump karena buntut dari penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukung Trump pada Rabu 6 Januari 2021 lalu.