Sriwijaya Air Jatuh

Apa Itu Black Box Pesawat yang Dicari KNKT Setelah Sriwijaya Air SJ182 Rute Jakarta-Pontianak Jatuh?

Perlu diketahui, setiap pesawat komersial atau jet perusahaan harus dilengkapi dengan black box atau " kotak hitam".

Editor: Nasaruddin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI Kabasarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi menunjukkan bagian dari black box (kotak hitam) pesawat Lion Air PK-LQP di atas Kapal Baruna Jaya 1, Karawang, Jawa Barat, Kamis 1 November 2018. Bagian dari black box tersebut ditemukan penyelam TNI Angkatan Laut dari reruntuhan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi ( KNKT) memastikan akan segera mencari kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.

Pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh akan mulai dilakukan Minggu 10 Januari 2021, meski yang utama harus dilakukan adalah mencari para korban yang dilakukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, dalam pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182, pihaknya akan mengkuti koordinasi yang dilakukan bersama Basarnas.

Apa Itu Black Box?

Black box, mungkin menjadi satu alat yang akan dicari tim penyelamat ketika terjadi kecelakaan pesawat terbang.

Perlu diketahui, setiap pesawat komersial atau jet perusahaan harus dilengkapi dengan black box atau " kotak hitam".

Black box ini memang tidak dapat membantu ketika pesawat berada di udara, namun alat ini sangat penting pada kasus pesawat jatuh.

Dengan fungsi yang dimiliki, black box dapat membantu penyelidik untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum kecelakaan pesawat.

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Sriwijaya Air SJ182: Minta Dimakamkan di Kalimantan, Tak Pulang Lagi ke Bangka

Tak ayal black box menjadi alat yang paling dicari, selain penumpang dan kru pesawat ketika terjadi kecelakaan.

Seperti dilansir natgeotv.com, black box terdiri dari dua bagian, yakni perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder).

Kedua peralatan ini sangat penting jika pesawat jatuh karena dapat membantu penyelidikan kecelakaan.

Untuk membantu menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut, setiap perekam dilengkapi dengan perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB).

Perangkat ini akan aktif setelah bersentuhan dengan air dan dapat mentransmisikan dari kedalaman hingga 14.000 kaki.

Walaupun namanya jika diartikan berarti kotak hitam, black box sejatinya tidak berwarna hitam.

Melainkan, berwarna oranye terang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved