Khazanah Islam
Niat Sholat Witir 1 Rakaat, 2 Rakaat dan Niat Sholat Witir 3 Rakaat Berikut Tata Cara & Doa Witir
Jumlah rakaat Sholat Witir adalah ganjil, dilaksanakan 2 rakaat atau minimal 1 rakaat...............
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat yang Dilakukan Sendirian
- Niat sholat witir sendiri untuk 2 rakaat
- Takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
- Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Berdiri kembali pada rakaat kedua
- Baca surat Surat Al-Fatihah dan membaca salah satu surat dalam alquran
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir rakaat kedua
- Salam pada akhir rakaat kedua
Lanjut sholat witir kembali satu rakaat
- Niat salat witir satu rakaat sendiri
- Takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
- Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam alquran-
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir
- Salam
Doa dan dzikir setelah sholat Witir:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhaanal malikil qudduus. (Dibaca 3x)
Artinya: “Mahasuci Tuhan yang kudus.” (H.R. Nasa’i)
ِسُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْح
Subbuuhun, quddusun, rabbunaa wa rabbul malaaikati war ruuhi.
Artinya: “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan ruh Jibril.” (H.R. Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allahumma innii a’uudzu bika bi ridhaaka min sakhatika wa bi mu’aafaatika min ‘uquubatika, wa a’uudzu bika minka laa uhshii tsanaa-an ‘alaika, anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri.” (H.R. Abu Dawud)