Penanganan Covid

Harisson: Kemungkin Besar Penyebaran Mutasi Virus D614G Sudah Menyebar di Kabupaten dan Kota

Sedangkan untuk moda transportasi darat dan laut disyaratkan harus menggunakan rapid antigen negatif baru boleh masuk ke Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUN PONTIANAK/ ANGGITA PUTRI
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan bahwa Satgas COVID-19 Provinsi Kalbar telah menginformasikan secara resmi kepada Satgas Kabupaten Kota untuk pencegah penyebaran Mutasi dari sarscov2 yang dikenal dengan D614G yang telah masuk Kalbar sejak Agustus lalu.

Ia mengatakan sebenarnya untuk pencegahan mutasi virus D614G ini sama dengan pencegahan yang dilakukan pada penyebaran virus COVID-19 yang dari Wuhan dengan tetap melaksanakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

Kemudian Satgas Kabupaten kota tetap harus menerapkan 3T yakni tracing, testing, treatment. 

“3M dan 3T ini akan menjadi kombinasi yang sangat baik dalam penanganan berkembangnya penularan yang disebabkan oleh virus D641G,” ujarnya Kepada Tribun Pontianak, Rabu 30 Desember 2020.

Baca juga: Harisson Ungkap Kronologi Masuknya Varian Baru Virus Corona ke Kalbar

Mutasi SARS-CoV-2  D614G mempunyai perbedaan virus dari wuhan yang pertama kali muncul di Indonesia. 

Ia mengatakan kemungkinan besar Mutasi dari sarscov2 yang dikenal dengan D614G sudah menyebar ke kabupaten kota.

Dikatakannya untuk antisipasi Satgas Kabupaten Kota telah melakukan Skrining.

“Salah satunya kita telah melaksanakan screangin agar virus mutasi lainnya dari Luar wilayah  Kalbar tidak masuk wilayah Kalbar dengan mewajibkan para pelaku perjalanan negeri masuk wilayah Kalbar yang menggunakN moda transfortasi udara harus menunjukan hasil PCR negatif baru boleh masuk wilayah Kalbar,” ujarnya. 

Sedangkan untuk moda transportasi darat dan laut disyaratkan harus menggunakan rapid antigen negatif baru boleh masuk ke Kalbar.

“Kondisi ini harus kita jaga terus makanya Gubernur Kalbar sebagai ketua Satgas Covid-19 menetapkan bahwa setiap penumpang dengan moda transportasi yang masuk Kalbar harus menunjukan hasil negatif swab PCR,” ujarnya.

Ia menegaskan  kalau tidak menunjukan swab PCR  tidak boleh terbang ke Kalbar dalam rangka mencegah terjadinya penularan kasus Covid-19 dari Pulau  Jawa ke Kalbar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved