Sandiaga Uno Angkat Bicara Kenapa Mau Jadi Menteri dan Kisah Inspiratif Mensos Tri Rismaharini
Sandiaga dikabarkan berkali-kali ditawari jabatan menteri namun menolak. Kini Sandiaga Uno menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap alasan pada akhirnya ia mau menjadi menteri Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Sandiaga dikabarkan berkali-kali ditawari jabatan menteri namun menolak.
Kini Sandiaga Uno menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"COVID-19 ini adalah game changer, COVID-19 ini mengubah segalanya, terutama ketika 2 minggu terakhir saya bertafakur, tadabur, berkontemplasi, refleksi, bahwa kita semua akhirnya harus bersatu padu," ujar Sandiaga saat diwawancari para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu 23 Desember 2020, dikutip dari www.kompas.tv.
Sandiaga mengatakan sudah saatnya ia memberi kontribusi kepada bangsa dengan menyingkirkan kepentingan pribadi atau politik.
"Memberi kontribusi terbaik, memberi sumbangsih pada bangsa dan negara, singkirkan kepentingan-kepentingan pribadi, politik, atau golongan," kata Sandiaga.
"Semua kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Dan jika negara memanggil pada saat inilah menurut saya tanggung jawab ada di pundak masing-masing dari kita," ujar Sandiaga sambil bertolak menuju Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
Baca juga: GEBRAKAN Pertama Sandiaga Uno Sebagai Menparekraf hingga Curhat Tugas Teramat Berat
Mengenal Tri Rismaharini
Sama dengan Sandiaga Uno, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menteri.
Risma, sapaan akrabnya, resmi jabat Menteri Sosial menggantikan posisi Juliari P Batubara yang terjerat kasus dugaan korupsi bansos covid-19.
"Saya kira kita tahu semuanya, beliau adalah Wali Kota Surabaya, dan saat ini Bu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial," kata Jokowi saat mengumumkan reshuffle kabinet, Selasa 22 Desember 2020.
Dikutip dari Tribunnews, Risma lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 November 1961.
Ia menempuh pendidikan jenjang SD di SDN Kediri pada tahun 1973.
Lalu ia melanjutkan pendidikannya ke SMPN X Surabaya (1976) dan SMAN V Surabaya (1980).
Risma juga merupakan lulusan S1 Arsitektur ITS Surabaya dan S2 Managemen Pembangunan Kota ITS Surabaya.
Sebelum menjadi Wali Kota Surabaya, Risma pernah menduduki jabatan-jabatan penting.