Pilkada Sambas 2020

Satono - Rofi Ulangi Kesuksesan Atbah - Hairiah Tumbangkan Petahana di Pilkada Sambas

Jika diurut berdasarkan nomor urut, pasangan calon nomor satu Heroaldi - Rubaety meraih suara 72.725.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
KPU Sambas
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Satono - Fahrurrofi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas, Satono - Fahrur Rofi berhasil meraih suara terbanyak di Pilkada Sambas 2020.

Hasil itu berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten pemilihan bupati dan wakil bupati Sambas yang digelar KPU Sambas di ruang rapat paripurna DPRD Sambas, Rabu 16 Desember 2020.

Pasangan Satono - Fahrurrofi berhasil meraih 85.830 suara di Pilkada Sambas 2020.

Jika diurut berdasarkan nomor urut, pasangan calon nomor satu Heroaldi - Rubaety meraih suara 72.725.

Pasangan nomor dua Satono - Fahrurrofi meraih 85.830 suara. Pasangan nomor tiga Helman-Darso meraih 55.346 suara

Pasangan nomor empat Atbah-Hairah meraih 66.491 suara.

Baca juga: Big Match Arsenal Vs Chelsea Warnai Boxing Day Liga Inggris Desember 2020

Total suara sah di Pilkada Sambas 2020 adalah 280.392, sementara itu, total suara tidak sah mencapai 6.286.

Selanjutnya, KPU Sambas akan menggelar penetapan calon terpilih.

Penetapan calon terpilih tanpa pemohonan perselisihan hasil pemilihan paling lama 5 hari setelah MK secara resmi memberitahukan permohonan yang teregistrasi dalam buku registrasi perkara konstitusi (BRPK) kepada KPU.

Langkah ini sebagai dasar bahwa daerah yang bersangkutan tidak terjadi perselisihan hasil pemilihan.

Sementara penetapan calon terpilih pascaputusan Mahkamah Konstitusi dilakukan paling lama 5 hari setelah salinan penetapan, putusan dismisal atau putusan Mahkamah Konstitusi diterima oleh KPU.

Meski belum ditetapkan sebagai calon terpilih, keberhasilan Satono - Fahrurrofi meraih suara terbanyak mengingatkan pada Pilkada Sambas 2015 lalu.

Saat itu, Pilkada Sambas diikuti tiga pasangan calon.

Tony Kurniadi yang merupakan anggota DPRD Kalbar dari PAN, maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Eka Nurhayati.

Baca juga: Cerita Wakil Ketua DPRD Kalbar Sembuh dari Covid 19 Setelah Hampir Dua Pekan Dirawat

Pasangan ini maju melalui jalur perseorangan.

Pasangan berikutnya adalah Atbah Romin Suhaili-Hairiah.

Mereka diusung PKS, Gerindra, Hanura dan PPP.

Pasangan terakhir yang ikut bertarung adalah calon petahana, Juliarti Djuhardi Alwi, yang berpasangan dengan Hasanusi.

Juliarti - Hasanusi, diusung PAN, PDI-P, Partai NasDem, Demokrat dan PBB.

Melawan petahana, Atbah-Hairiah berhasil menjadi pemenang.

Saat itu, Atbah Romin Suhaili - Hairiah mendapatkan perolehan suara sebanyak 126.600 suara.

Sementara pasangan Juliarti Djuhardi Alwi - Hasanusi memperoleh 91.698 suara.

Terakhir pasangan Tony Kurniadi - Eka Nurhayati memperolehan 21.372 suara.

Santri Jadi Bupati

Calon Bupati Sambas nomor urut 2, Satono, sehari-hari dikenal sebagai Aparatur Sipil Negara atau PNS di Pemkab Sambas.

Sebelumnya, Satono juga pernah menjadi pegawai di Departemen Agama Kabupaten Sambas hingga tahun 2009.

Jabatan terakhir yang diembannya saat itu adalah Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh.

Sebelumnya, Satono juga pernah mengemban amanah sebagai Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Waqaf.

Saat menjadi pegawai Pemkab Sambas, Satono pernah memegang beberapa jabatan di antaranya Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Jabatan itu diembannya mulai tahun 2012 hingga tahun 2015 atau di masa pemerintahan Juliarti - Pabali Musa.

Setelah itu, Satono diangkat menjadi Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah mulai 2015 hingga 2016.

Pada masa pemerintahan Atbah - Hairiah, tepatnya pada  2017, Satono dilantik untuk menempati jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga 2019.

Dirinya kemudian diangkat menjadi Kepala Bagian Pemberdayaan Kemasyarakatan Setda Sambas hingga 2020.

Sebelum mencalonkan diri sebagai Bupati Sambas, berpasangan dengan Fahrur Rofi, jabatan terakhir Satono adalah sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas.

Selain pegawai pemerintahan, Satono juga dikenal sebagai seorang dai atau penceramah sekaligus praktisi pendidikan.

Pria kelahiran Senturang, 2 April 1980 ini adalah ketua Dewan Dakwah Kabupaten Sambas.

Bersama koleganya dalam berdakwah, Satono mendirikan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) di Sambas dimana dirinya tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina.

Tak hanya itu, Satono juga tercatat sebagai ketua Parmusi Sambas, Yayasan Rumah Bina Da'i Indonesia dan ketua Persatuan Islam Tionghoa Kabupaten Sambas.

Aktivitas dakwah Satono tentu tak lepas dari background pendidikannya selama ini.

Sempat mengenyam pendidikan di MAS Gerpemi Tebas, Satono menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah, Singkawang, sebagai seorang santri.

Setelah itu dirinya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir .

Sementara gelar M.H diraihnya setelah menyelesaikan studi pada program Magister Hukum Untan pada 2011 lalu.

Berikut profil singkat Satono calon Bupati Sambas nomor urut dua:

Nama: Satono 

Tempat tanggal lahir: Senturang, 24 April 1980

Riwayat pendidikan:

- SD: SDN 26 Senturang, Tebas, Kabupaten Sambas 

- SMP: SMP Tunas Harapan Sebawi

- SMA: - Madrasah Aliyah Gerpemi Tebas

            - Pesantren Ibnu Taimiyah, Singkawang 

Organisasi

- Ketua Dewan Dakwah Kabupaten Sambas

- Ketua Persatuan Islam Tionghoa Kabupaten Sambas

- Ketua Dewan Pembina Akademi Dakwah Indonesia (ADI), Sambas

- Ketua Parmusi, Sambas

- Ketua Yayasan Rumah Bina Da'i, Sambas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved