Terkumpul Rp 5 Miliar dari Gerakan Belarasa LG4C, Panitia: Kado Natal Guru Honorer

Hampir Rp 5 miliar donasi terhimpun dari gerakan belarasa Lari dan Gowes Caritas Christmas Cross Challenge 2020 (LG4C) setelah berlangsung dua pekan.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
Dokumentasi LG4C
Para Canirunners – pelari alumni Kolese Kanisius, Jakarta – sesuai lari pada Minggu, 6 Desember 2020 untuk menggalang dana bagi Caritas Christmas. 

Gandhi mencontohkan, jika ada guru hononer yang pasangannya seorang lurah, pejabat daerah, pengusaha lokal, pasti tidak masuk daftar penerima.

Atau jika pasangan seorang guru hononer memiliki usaha kecil menengah (UKM) yang mapan juga tidak masuk daftar.

“Selain guru honorer, kami juga menyaring 200-an lebih sekolah dasar dan menengah pertama di beberapa daerah yang kondisinya parah, sehingga menghambat kegiatan belajar,” kata Gandhi.

Sejumlah guru honorer di wilayah terpencil amat menaruh harapan pada donasi LG4C.

Beberapa dari mereka sudah pernah menerima bantuan tambahan honor dari Yayasan KARINA-KWI – melalui Komisi Pendidikan KWI. Antara lain, guru-guru SDK Londa Lima, Sumba Timur, serta para guru honor SMA Mediatrix Ambon.

Dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Emanuel Gabriel Kosenti, Guru SDK Yapenthom I Maumere, mengaku “Jika ada bantuan dari Caritas Indonesia dan Komisi Pendidikan KWI, saya ingin gunakan untuk membeli HP,” ujarnya kepada Tim Media LG4C. Pria yang telah 3,5 tahun menjadi guru honorer Bahasa Indonesia ini mencari tambahan dengan menjadi tukang ojek. “Hasil ojek untuk belanja ikan dan sayur-mayur,” ujarnya.

Emanuel mengaku amat kesulitan melaksanakan pengajaran secara virtual kepada murid-muridnya yang berlokasi jauh dari Kota Maumere karena ketidaaan telpon genggam. “Sulit sekali hubungi murid atau orangtua mereka,” Eman menambahkan.

Menjadi tukang ojek juga menjadi pilihan Arman Ahmad, tenaga honorer SD Santa Theresia Ternate yang telah bekerja 10 tahun, 9 bulan.

Baca juga: Gelapkan 17 Unit Laptop Bantuan Dinas Pendidikan, Oknum Guru Honorer Diringkus Polisi

Pandemi membuat Arman putus-gaji sejak Maret – September 2020. “Mulai November bisa terima setengah gaji. Saya harap pandemi segera lewat supaya saya dapat bekerja membiayai keluarga dan sekolah anak-anak, tutur Arman melalui kontak video jarak jauh.

Ignatius kardinal Suharyo, saat meresmikan kickoff memimpin misa pembukaan Caritas Christmas Cross Challenge 2020 pada 1 Desember lalu mengatakan, gerakan kebaikan bersama ini menjadi salah satu bentuk pelayanan bagi para guru di wilayah terpencil yang terus giat bekerja di tengah pandemi.

“Semua pelari, pejalan, yang naik sepeda, terlibat dengan rasa gembira yang tulus” ujar Kardinal.

Bersama 17 uskup dan 900 rohaniwan – rohaniwati,Kardinal Suharyo turut berlari, jalan cepat, dan bersepeda bersama 2100 peserta Caritas Christmas dari 18 negara – termasuk Indonesia
Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI) bersama Yayasan KARINA- KWI, Komisi Pendidikan KWI dan Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD-KAJ) menggagas gerakan belasarasa di Indonesia dan 17 negara lain.

Gagasan ini menjalar cepat ke seluruh Indonesia serta 17 negara lain. “Informasi bergerak amat cepat karena anggota AAJI berada di lima benua,” ujar Glenn Sebastian, Koordinator Program LG4C.

Direktur Eksekutif LDD-KAJ Kristiono Puspo SJ menyampaikan: “Pendidikan harus jalan terus di tengah situasi berat pandemi. Ayo kita perhatikan para guru,”ujarnya.

Penggalangan dana Caritas Chritsmas masih berlangsung sampai 31 Desember jam 24.00 WIB -- bersamaan dengan ditutupnya penerimaan donasi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved