Selasa 22 Desember 2020 Hari Ibu, Begini Sejarah Hari Ibu dan Pergeseran Makna yang Terjadi
Lalu bagaimana sejarah Hari Ibu sebenarnya? Mengapa ditetapkan pada tanggal 22 Desember?
Setiap tahun, peringatan dilakukan untuk menghayati peristiwa bersejarah tersebut.
Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan presiden untuk menetapkan dukungan atas Kongres Perempuan III.
Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 akhirnya Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.
Penetapan itu disesuaikan dengan kenyataan bahwa Hari Ibu pada hakikatnya merupakan tonggak sejarah perjuangan perempuan sebagai bagian dari perjuangan bangsa yang dijiwai oleh Sumpah Pemuda 1928.
Berbeda dengan negara lain Hari Ibu di Indonesia yang diperingati tiap tahunnya berbeda dengan Hari Ibu (Mother Day) di negara-negara lain.
Baca juga: MENGEJUTKAN! Karni Ilyas Umumkan ILC Tv One Cuti Panjang | Tema ILC Terbaru Malam Ini di Tv One Live
Dilansir dari Harian Kompas yang terbit pada 22 Desember 1977, Hari Ibu di negara lain biasanya diperingati untuk memanjakan ibu yang telah bekerja mengurus rumah tangga setiap hari tanpa mengenal waktu dan lelah.
Sementara di Indonesia, momen Hari Ibu ditujukan untuk menandai emansipasi perempuan dan keterlibatan mereka dalam perjuangan kemerdekaan.
Sebelumnya, peringatan Hari Ibu selalu tertuju pada kaum perempuan.
Namun, pada 1986, peringatan ini ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dilansir Harian Kompas yang terbit pada 16 Desember 1986, mulai 1986 Hari Ibu diperingati secara nasional oleh seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu dikemukakan oleh L Sutanto selaku Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ketika itu.
Dengan diperingati oleh elemen masyarakat, khususnya generasi muda lebih bisa menghayati arti kebangkitan dari peran wanita.
Sehingga nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kebangkitan wanita dapat diwariskan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Pergeseran Makna Hari Ibu
Ada perbedaan mendasar antara peringatan Hari Ibu yang dirayakan dalam agenda nasional setiap 22 Desember dengan perayaan "Mother's Day" sebagai agenda internasional setiap 9 Mei.