Manulife Peduli Kesehatan Nasabah, 2021 Berikan Solusi Proteksi Keuangan Keluarga

Manulife Indonesia juga senantiasa memfokuskan diri kepada kebutuhan nasabah yang kian beragam dan berubah seiring dengan tantangan kehidupan dinamis

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
Para staf PT Manulife Indonesia sedang mengadakan rapat yang membahas soal percepatan layanan ke berbagai nasabah via program digital terbaru Manulife di ruang kerja anyar, di Jakarta, Kamis (3/12/2020). Sampai 9 Nopember 2020 jumlah klaim yang dibayarkan Manulife mencapai Rp 54,5 miliar, sedangkan klaim keseluruhan Manulife Indonesia (konsolidasi) per Oktober 2020 year to date tercatat Rp 4 triliun. 

“Pembayaran klaim dilakukan Manulife Indonesia setelah nasabah memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan,” papar Ryan.

Sementara itu, total donasi yang diberikan Manulife Indonesia tercatat lebih dari Rp 4 miliar yang diberikan kepada sekitar 200 pusat pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Berikut Titik Lokasi dan Jadwal Layanan SIM Keliling di Kubu Raya

Digitalisasi Pemasaran

Seperti diketahui, pandemi menjadi momentum bagi industri asuransi jiwa untuk menerapkan digitalisasi layanan, termasuk pemasaran produk. Ke depan, layanan digital menjadi tren yang tak dapat dihindari. Digitalisasi layanan diyakini turut meningkatkan inklusi keuangan nasional.

“Dengan menggunakan teknologi informasi ini diharapkan daya jangkau industri asuransi kepada nasabah akan lebih efektif dan efisien,” ujar Anggota Dewan Komisioner, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi.

Selain itu, industri asuransi juga harus bisa memaksimalkan potensi besar di sektor digital.

Baca juga: BOLA Malam Ini Live SCTV Matchday 5 Liga Europa 2020! AC Milan Vs Celtic hingga AZ Alkmaar Vs Napoli

Apalagi, penetrasi asuransi saat ini relatif masih kecil, tidak pernah di atas 3% dengan total potensi 270 juta jiwa. Jika saja 20% masyarakat sadar asuransi, maka industri ini akan meningkat secara signifikan.

Terkait hal itu, OJK telah memberikan persetujuan kepada sembilan perusahaan asuransi untuk memasarkan produknya secara digital, termasuk Manulife Indonesia.

Hal ini diharapkan dapat memudahkan nasabah mendapatkan pelayanan Manulife Indonesia dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga: Hadir di Sambas, Kang Aher Disuguhkan Hidangan Udang Galah

Ryan mengatakan, Manulife menyambut baik upaya pemerintah menggarap sektor digital sebagai platform bisnis di masa mendatang.

Dikatakan, pihaknya saat ini sudah menerapkan pelayanan berbasis digital kepada para nasabahnya, termasuk pengajuan klaim secara online dan polis elektronik.

Sebagaimana diketahui, potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar.

Pada 2025, ekonomi digital Indonsia diprediksi bisa bertumbuh hingga US$ 133 miliar atau Rp 1,8 kuadriliun. Mengenai pasar digital ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai ekonomi digital internet Indonesia berpotensi naik tiga kali lipat pada 2025.

Baca juga: Sanksi Tegas Jika CPNS Mengajukan Pindah Tugas Sebelum 10 Tahun

Nilai ekonomi digital internet pada 2019 sebesar US$ 40 miliar, sedangkan 5 tahun lagi diprediksi lebih dari US$ 133 miliar.

Proyeksi dibuat berdasarkan riset yang dilakukan oleh Google, Temasek dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2020 at Full Velocity: Resilient and Racing Ahead.

Sedangkan, ekonomi digital dari transaksi e-commerce berpotensi naik dari US$ 20 miliar menjadi US$ 82 miliar atau meningkat empat kali lipat.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved