Sutarmidji Sebut Ditemukan Kasus Positif di Warkop dengan Viral Load Tinggi Potensi Menularkan Virus

Jadi  harus diatur sepanjang bisa diatur silahkan,  tapi kalau tidak bisa diatur maka tetap akan menjadi kerumunan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan bahwa tidak melarang Warung Kopi atau tempat usaha untuk dibuka asalkan patuh menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

Sutarmidji mengatakan bahwa sebetulkan  pemilik usaha bisa mengatur untuk satu meja hanya disediakan dua kursi saja, karena tidak mungkin orang duduk di atas meja. 

“Aktivitas di Warkop silahkan saja, tapi tetap menjaga jarak dengan memakai masker pada saat ngobrol kecuali saat makan ataupun minum,” ujar Sutarmidji, Rabu 2 Desember 2020.

Baca juga: Percepat Penanganan Covid-19, Gubernur Sutarmidji Dukung Pembangunan Laboratorium di Daerah

Sutarmidji menegaskan bahwa  yang harus ditindak kedepan adalah pemilik usaha.

Dikatakan Sutarmidji bahwa seperti kegiatan pernikahan di hotel atau dimanapun saat ini tidak dilarang tapi teyap haus menerapkan 3M.

“Jadi atur saja misanya di undangan datang 50 mobil dulu. Nah  yang datang ini tinggal memberi ucapan dan  makannya jangan prasmanan tapi di kotak saja. Foto tetap pakai masker juga,” jelas Sutarmidji.

Artinya jangan sampai seluruhnya masuk. Jadi  harus diatur sepanjang bisa diatur silahkan,  tapi kalau tidak bisa diatur maka tetap akan menjadi kerumunan.

“Kita melakukan swab tidak hanya di warkop saja karena untuk mengetahui siapa saja yang terpapar, ternyata di Warkop saja banyak yang positif bahkan viral loadnya tinggi yang mungkin saja menularkan kepada orang lain,” tegas Sutarmidji

Ia mengatakan kalau yang punya komorbid akan lebih bahaya ketika tertular apalagi kasus positif yang ditemukan di Warkop viral load tinggi.

Baca juga: Gubernur Sutarmidji Instruksikan Dinkes Tertibkan Laboratorium Swasta Pemeriksaan Sampel Swab

“Saya pastikan dia telah menularkan kepada orang lain dan itu pasti. Jadi yang ditemukan kemarin saya pastikan menjadi pembawa virus,” ungkapnya.

Pemilik warkop harusnya ditindak supaya betul memeprhatikan protokol kesehatan. Ia menegaskan  orang mau minum kopi dipersilahkan.

Namun ketika protokol kesehatan diterapkan sebenar-benarnya maka ketika ada  yang positif tapi belum terdeteksi tapi menggunakan masker,  jaga jarak.

Maka belum tentu menularkan kepada orang lain, tapi kalau tidak pakai maske, dan tidak  menjaga jarak akan lebih bahaya.

“Tapi ketika tidak  menggunakan masker maka peluang besar. Pengetatan terus dilakukan oleh kabupaten kota, kalau perlu bantuan Provinsi maka akan  turun tangan,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved