Promosi Kawasan Wisata Temajok Sampai ke Negara Malaysia
Ia mengatakan bahwa memang di Kabupaten Sambas mempunyai kawasan wisata nasional yakni di Kawasan Temajok.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisara (Disporapar) Kalbar tengah gencar melakukan promosi dan pelatihan untuk pengembangan wisata di Kalbar dan menyesuaikan dengan adaptasi baru ditengah pandemi COVID-19.
Kepala Dispora Kalbar, Windy Prihastary kali ini secara langsung memberikan materi untuk meningkatkan kapasitas usaha untuk pelaku usaha pariwisata di Desa wisata di tahun 2020 yang berlangsung di Hotel Pantura Sambas, Selasa 1 Desember 2020.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sambas, Dr Syarif Kamaruzaman yang memberikan apresiasi kegiatan Dispora Provinsi Kalbar yang dilakukan di Kabupaten Sambas.
Ia mengatakan bahwa memang di Kabupaten Sambas mempunyai kawasan wisata nasional yakni di Kawasan Temajok.
Baca juga: Jaga Destinasi Wisata Perbatasan, Sutarmidji Targetkan Temajuk Jadi Kawasan Wisata
“Alhamdulillah kita termasuk 20 besar desa wisata dan terus mendorong hal itu. Kita juga sudah punya tempat untuk mendatangkan orang untuk berkunjung dengan pola promosi,” ujarnya kemarin.
Ia mengatakan bahwa sampai hari ini banyak promosi terkait Temajok yang dilakukan oleh orang Malaysia karena semua fasilitas mulai dari penginapan sudah bertaraf nasional.
“Namun kelemahan kita masih di infrastruktur menuju kesana, tapi kita terus mendorong karena ada beberapa icon yang sangat indah seperti view pantai dan sunset nya serta geowisata,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dengan kondisi lockdown orang Malaysia bahkan banyak yang datang ke Temajok untuk rekreasi.
“Sampai saat ini perbatasan Malaysia masih lockdown ternyata di Malaysia ada beberapa negara bagiannya pandemi COVID-19 masih tinggi jadi pintu masuk ke Malaysia ditutup,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa saat ini kawasan wisata yakni Temajok yang masuk dalam kawasan strategis wisata nasional sedang dalam tahap pengembangan.
“ Panjang pantainya saja lebih kurang 45 km dan sangat bersih. Oleh Pemkab Sambas Temajok menjadi ikon wisata , karena sangat dekat dengan perbatasan Malaysia,” ujarnya.
Sehingga promosi memang banyak dilakukan oleh orang Malaysia yang langsung berkunjung datang ke daerah Camar Wulan karena view sunsetnya yang bagus dengan daerah pantai yang berbatuan.
“Kita juga ingin mengembangkan geowisata karena kondisi pantai yang bersih , air yang biru dan disana sepanjang pantai ada pembibitan tukik. Tukik dilepas dan akan kembali untuk bertelur di pantai itu di daerah Paloh,” ujarnya.
Selain itu sudah mendapat dukungan juga dari PUPR dengan pola swakelola membantu anggaran sebesar Rp 600 juta untuk membuat tempat pembuangan sampah 3R.
“Nanti sampah -sampah tersebut akan memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat setelah di daur ulang,” pungkasnya. (*)