Kerab Dapati Kelompok Remaja Hendak Tawuran, Kapolresta Imbau Masyarakat dan Orang Tua Peka

Maraknya anak - anak yang melakukan hal tersebut, pihak kepolisian pun sedang melakukan pengkajian terkait fenomena yang saat ini sedang terjadi.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Sejumlah remaja yang di Amankan petugas kepolisian yang diduga hendak melakukan tawuran. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beberapa waktu terakhir pihak kepolisian khususnya dari Tim Enggang Satuan Sabhara Polresta Pontianak kerab mendapati sejumlah Remaja dibawah umur yang berkerumun di waktu larut malam dan hendak melakukan tindakan tawuran.

Tak tanggung - tanggung, saat di amankan petugas kepolisian, pada para remaja tanggung itu didapati senjata tajam.

Atas hal tersebut, Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin mengaku miris, Rabu 2 Desember 2020.

''Fakta yang ada dari beberapa anak yang kita amankan, biasanya sabtu malam, dan senin malam, kita temukan ada alat - alat, berupa senjata tajam, gir motor yang diikat menggunakan tali. inikan sudah mengindikasikan dan berpotensi menimbulkan tawuran antar kelompok remaja dan sebagainya,''ungkap Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin.

Baca juga: Dikunjungi Para Anak Yatim dari Lembaga GPAY, Kapolresta Pontianak : Alhamdulillah Ini Berkah

Maraknya anak - anak yang melakukan hal tersebut, pihak kepolisian pun sedang melakukan pengkajian terkait fenomena yang saat ini sedang terjadi.

''Ini sedang kita kaji, ini fenomena apa yang sebenarnya terjadi, apakah ada kaitannya dengan aktivitas belajar mereka disekolah yang belum bisa dibuka, atau ada hal - hal lain,''jelas Kapolres.

Orang nomor satu di Polresta Pontianak itupun menghimbau kepada para orang tua dan masyarakat Kota Pontianak untuk bersama - sama perduli akan hal ini.

Untuk menanggulangi hal ini, selain kepekaan dari para orang tua, keperdulian masyarakat untuk menghidupkan kembali sanksi sosial di masyarakat, dinilainya akan sangat berdampak baik mencegah anak - anak ini melakukan tindakan yang salah.

''Sanksi sosial ini bentuk keprihatinan kita melihat fenomena yang terjadi saat ini. orang tua diharap dapat memeriksa ketika anaknya ini hendak keluar, apa yang dibawa dan sebagainya, kemudian, warga juga harus peka dan perduli, kan dapat terlihat apa yang dibawa oleh anak - anak itu,''terangnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved