Pilkada Sintang
Dintanya Soal Program Periortas Entaskan Angka Kemiskinan, Askiman: Melalui P2EMAS
Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan random yang sudah disusun oleh lima tim penyusun materi debat dari akademisi.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang, menyelenggarakan debat publik antar pasangan calon bupati dan wakil bupati sintang, di Gedung Pancasila, Senin, 1 Desember 2020 malam.
Debat public diikuti oleh tiga paslong: Jarot Winarno- Sudiyanto, Askiman Hatta dan Yohanes Rumpak Syarifuddin.
Pelaksanaan debat dijaga ketat oleh personel kepolisian dan juga satgas Covid-19.
Undangan yang diperkenankan masuk ke ruang debat sangat terbatas. Panitia juga sangat membatasi pengambilan gambar pelaksaan debat.
Media yang diperbolehkan masuk ke gedung pun dibatasi. Pengambilan gambar hanya diberikan waktu satu kali dengan durasi 2 menit sebelum debat dimulai.
Setelah itu, disuruh keluar dan menunggu dibalik tirai hitam.
Baca juga: Jelang Pilkada 2020, Masyarakat Diminta Terus Jaga Keharmonisan dan Keberagaman
Para pendukung masing-masing paslon menunggu di luar gedung.
Tak ada proyektor yang disiapkan KPU untuk para pendukung yang ingin menyaksikan debat publik jagoan mereka.
Para pendukung hanya bisa mendengarkan siaran langsung dari mobile RRI Sintang yang standby di luar gedung.
Sisanya, membuka smartphone dan menyaksikan debat melalui siaran langsung yang ditayangkan oleh KPU Sintang melalui Facebook.
Debat diawali dengan pemaparan visi dan misi masing-masing paslon. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan random yang sudah disusun oleh lima tim penyusun materi debat dari akademisi.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sintang, Askiman-Hatta mendapat kesempatan terlebih dahulu untuk mengambil kertas berisi pertanyaan yang sudah disiapkan oleh panitia. Debat dipandu oleh Dea Citra Rahmatika.
Pasangan Askiman-Hatta mendapatkan pertanyaan seputar tingkat angka kemiskinan yang tinggi di Kabupaten Sintang.
Menurut data yayasan natural capital tahun 2019, Kabupaten Sintang menyumbang 7 persen PDRB Kalbar dengan tingkat pertumbuhan ekonomo sintang, 5,09 persen yang dikontribusikan 21 persen dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, atau ekonomi berbasis lahan.
Namun menurut data BPS tahun 2019, Sintang memiliki angka kemiskian sebesar 9,65 persen.
